Pengawasan Sindikat Narkoba di Penjara Masih Lemah

Minggu, 27 Maret 2016 - 13:24 WIB
Pengawasan Sindikat...
Pengawasan Sindikat Narkoba di Penjara Masih Lemah
A A A
JAKARTA - Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengatakan, insiden terbakarnya sejumlah blok narapidana kasus narkoba di Rumah Tahanan (Rutan) Bengkulu dinilai akibat lemahnya pengawasan terhadap sindikat narkoba di penjara.

Menurut Bambang, insiden itu semakin menunjukkan titik lemah dalam upaya bersama memerangi penetrasi sindikat narkoba di negara ini.

"Dari luar, tampak sangat jelas bahwa titik lemah itu ada pada Ditjen Pemasyarakatan Kemenkum HAM. Mestinya, tidak ada lagi toleransi bagi oknum sipir LP yang berperilaku menyimpang," ujar Bambang melalui rilis yang diterima Sindonews, Minggu (27/3/2016).

Politikus Partai Golkar ini menilai, keberadaan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Narkoba dianggap gagal fungsi. Menurutnya, meski LP tersebut dijaga ketat, peredaran narkoba dinilai sulit dihilangkan.

Sebaliknya, kata pria yang akrab disapa Bamsoet ini, banyak sel LP justru berubah fungsi menjadi 'kantor' bagi sejumlah terpidana kasus narkoba untuk mengelola dan mengendalikan bisnis barang haram tersebut.

"Masyarakat pun harus berhadapan dengan fakta keseharian tentang maraknya transaksi narkoba, dari tempat hiburan hingga gang-gang sempit di permukiman masyarakat," pungkasnya.

Seperti diberitakan, kericuhan terjadi di Rumah Tahanan (Rutan) Bengkulu pada Jumat (25 Maret 2016). Lima orang narapidana tewas terbakar akibat kericuhan tersebut.

BNNP Bengkulu menyatakan, peristiwa itu terjadi saat pihaknya tengah melakukan pengembangan kasus dan hendak menjemput seorang narapidana. (Baca juga: Kebakaran di Rutan Bengkulu karena Ulah Napi).
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0521 seconds (0.1#10.140)