3 Hal yang Diinginkan Kader Daerah pada Caketum Golkar
Senin, 29 Februari 2016 - 14:59 WIB

3 Hal yang Diinginkan Kader Daerah pada Caketum Golkar
A
A
A
JAKARTA - Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar membutuhkan figur ketua umum mendatang yang mampu merangkul semua kelompok di internal partai. Pengurus DPD merasa lelah dengan konflik internal Partai Golkar yang berlangsung lebih dari setahun belakangan.
Hal itu merupakan salah satu kesimpulan yang ditangkap kubu bakal calon Ketua Umum (Caketum) Partai Golkar Ade Komarudin setelah melakukan safari politik atau konsolidasi ke beberapa daerah, menjelang pelaksanaan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) April mendatang.
"Kedua mereka ingin calon itu bisa diterima pemerintah," ujar Anggota tim sukses (Timses) calon Ketua Umum Partai Golkar Ade Komarudin, Bambang Soesatyo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (29/2/2016).
Sehingga, lanjut dia, dualisme kepengurusan partai tak terulang kembali. Kemudian yang ketiga, lanjut pria yang akrab disapa Bamsoet ini, caketum tidak boleh memiliki potensi tersangkut persoalan hukum.
"Agar partai tidak terbebani di kemudian hari atau tidak menjadi beban partai di kemudian hari," tutur Bamsoet yang juga menjabat Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Munas Riau ini.
Bambang yang merupakan wakil ketua umum Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) ini berpendapat, politik uang atau money politics tidak akan terjadi. Yang ada, kata dia, adalah cost politic atau ongkos politik.
"Sampai sekarang kami belum melihat money politics, kami menyerap ke daerah-daerah, sekarang tidak peduli soal uang sekarang, kalau dulu langsung mengarah ke deal politik, kalau sekarang lebih mengarah ke tiga hal itu," pungkas Ketua Komisi III DPR ini.
PILIHAN:
Bamsoet Klaim Ade Komarudin Kantongi Dukungan Agung Laksono
Timses Ade Komarudin Tak Permasalahkan Nurdin Halid Jadi Ketua SC
Hal itu merupakan salah satu kesimpulan yang ditangkap kubu bakal calon Ketua Umum (Caketum) Partai Golkar Ade Komarudin setelah melakukan safari politik atau konsolidasi ke beberapa daerah, menjelang pelaksanaan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) April mendatang.
"Kedua mereka ingin calon itu bisa diterima pemerintah," ujar Anggota tim sukses (Timses) calon Ketua Umum Partai Golkar Ade Komarudin, Bambang Soesatyo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (29/2/2016).
Sehingga, lanjut dia, dualisme kepengurusan partai tak terulang kembali. Kemudian yang ketiga, lanjut pria yang akrab disapa Bamsoet ini, caketum tidak boleh memiliki potensi tersangkut persoalan hukum.
"Agar partai tidak terbebani di kemudian hari atau tidak menjadi beban partai di kemudian hari," tutur Bamsoet yang juga menjabat Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Munas Riau ini.
Bambang yang merupakan wakil ketua umum Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) ini berpendapat, politik uang atau money politics tidak akan terjadi. Yang ada, kata dia, adalah cost politic atau ongkos politik.
"Sampai sekarang kami belum melihat money politics, kami menyerap ke daerah-daerah, sekarang tidak peduli soal uang sekarang, kalau dulu langsung mengarah ke deal politik, kalau sekarang lebih mengarah ke tiga hal itu," pungkas Ketua Komisi III DPR ini.
PILIHAN:
Bamsoet Klaim Ade Komarudin Kantongi Dukungan Agung Laksono
Timses Ade Komarudin Tak Permasalahkan Nurdin Halid Jadi Ketua SC
(kri)