Penetapan Panitia Munas Golkar Diprediksi Alot
A
A
A
JAKARTA - Penetapan kepanitiaan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar melalui rapat pleno diprediksi berlangsung voting. Diketahui, munas partai berlambang pohon beringin itu rencananya digelar pada April 2016 mendatang.
Sedangkan rapat pleno itu dikabarkan akan dilaksanakan pada pekan depan. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar hasil Munas Riau Leo Nababan mengakui, susunan kepanitiaan Munas Partai Golkar sudah diputuskan dalam rapat harian beberapa waktu lalu.
"Walaupun di rapat harian itu banyak perlawanan," kata Leo saat dihubungi wartawan, Jumat (26/2/2016).
Namun, ujar dia, susunan kepanitiaan yang sudah diputuskan dalam rapat harian itu akan dibawa ke rapat pleno nanti.
"Yang berjumlah hampir 300 pengurus. Ini akan jadi seru bila dibuka sesi pendapat dalam pleno, bisa bisa berujung voting," tutur Leo.
Dia menambahkan, 80 persen kader Partai Golkar yang masuk di susunan kepanitiaan munas berasal dari Indonesia bagian timur.
"Jadi mulai dari Pak Theo Sambuaga, Pak Yorrys, Pak Nurdin Halid, Pak Zainuddin, Pak Erwin Aksa, hampir semua dari Indonesia Timur, ini juga menjadi suatu ganjalan bagi kawan-kawan," ungkapnya.
Namun Leo pribadi mengaku tak mempersoalkan hal demikian. "Saya tidak melihat Indonesia Timur atau Indonesia Barat, yang penting menurut saya soal fairness, kalau pemilihan panitia pelaksana saja sudah tidak fairness saya jadi ragu hasilnya nanti," pungkasnya.
Sedangkan rapat pleno itu dikabarkan akan dilaksanakan pada pekan depan. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar hasil Munas Riau Leo Nababan mengakui, susunan kepanitiaan Munas Partai Golkar sudah diputuskan dalam rapat harian beberapa waktu lalu.
"Walaupun di rapat harian itu banyak perlawanan," kata Leo saat dihubungi wartawan, Jumat (26/2/2016).
Namun, ujar dia, susunan kepanitiaan yang sudah diputuskan dalam rapat harian itu akan dibawa ke rapat pleno nanti.
"Yang berjumlah hampir 300 pengurus. Ini akan jadi seru bila dibuka sesi pendapat dalam pleno, bisa bisa berujung voting," tutur Leo.
Dia menambahkan, 80 persen kader Partai Golkar yang masuk di susunan kepanitiaan munas berasal dari Indonesia bagian timur.
"Jadi mulai dari Pak Theo Sambuaga, Pak Yorrys, Pak Nurdin Halid, Pak Zainuddin, Pak Erwin Aksa, hampir semua dari Indonesia Timur, ini juga menjadi suatu ganjalan bagi kawan-kawan," ungkapnya.
Namun Leo pribadi mengaku tak mempersoalkan hal demikian. "Saya tidak melihat Indonesia Timur atau Indonesia Barat, yang penting menurut saya soal fairness, kalau pemilihan panitia pelaksana saja sudah tidak fairness saya jadi ragu hasilnya nanti," pungkasnya.
(maf)