HT: Visi Awal dari Keberhasilan
A
A
A
JAKARTA - CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan untuk menggapai keberhasilan segala sesuatu harus diawali dengan visi terlebih dahulu. Dengan memiliki visi, maka setiap orang punya harapan.
“Kalau orang punya harapan orang punya motivasi. Kalau orang punya motivasi orang itu akan punya kreasi dan positif thinking,” tutur CEO MNC Group saat berbagi ilmu dan pengalamanya di GBI Salt & Light Community Church, Minggu (21/2/2016). Acara tersebut diikuti oleh ratusan jemaat berusia muda.
Dia menuturkan, tanpa visi yang jelas sesorang bisa berpindah-pindah dalam menekuni sebuah pekerjaan. Setahun bekerja merasa tidak cocok, kemudian pindah pekerjaan.
"Begitu terus hingga akhirnya waktu terbuang. Namun dengan visi yang jelas sesorang bisa tahu arah tujuannya dan fokus untuk mencapai tujuan tersebut," ucapnya.
Mengawali karirnya di dunia usaha HT muda yang waktu itu baru menuntaskan masa pendidikan di sekolah menengah atas (SMA) harus memutuskan kemana melanjutkan studinya. HT menceritakan, dia mencari-cari apa yang dibutuhkan dan bisa dikembangkan di Indonesia.
Pilihannya jatuh pada bidang jasa keuangan alias Financial Services. Dia pun berangkat ke Ottawa yang merupakan ibukota dari Kanada. Singkat cerita dia berhasil mendapat gelar Bachelor of Commerce (Honours) dari Carleton University, Kanada dan gelar Master of Business Administration dari Ottawa University, Kanada dengan lulus Cum Laude.
Usai menempuh studi, HT tetap fokus pada tujuan awalnya membangun usaha di bidang jasa keuangan. Memulai usahanya dari nol, dengan satu karyawan yaitu dirinya sendiri HT berjuang secara militan. Dia bekerja selama lebih dari 18-20 jam dalam sehari dilakukan dengan konsisten.
Namun usahanya tak banyak berkembang di Surabaya. Hingga keputusannya untuk pindah ke Jakarta mengubah semuannya. Dengan usaha yang sama kerasnya, dia membangun bisnisnya di sebuah ruko di Jakarta. Dia membangun Bhakti Investama yang saat ini bernama MNC Investama menjadi perusaahan besar. Kini HT memiliki karyawan lebih dari 30.000 orang.
Kata HT, keberhasilan memang memerlukan proses. Proses itu pun bisa memakan waktu yang berbeda-beda. Ada yang memerlukan waktu singkat, sedang malah bisa juga tidak kunjung berhasil alias gagal.
“Gagal itu bukan membuat hidup kita selesai, gagal itu pelajaran kita untuk lebih baik,” kata pria kelahiran Jawa Timur itu.
Dia menjelaskan, menghadapi kegagalan harus melakukan introspeksi diri namun tetap berpegangan pada visi. “Mengalir saja, tapi mengalir bukan tanpa tujuan, tapi harus ada visi, karena visi itu penting, anak muda harus punya visi,” kata HT.
Dalam kesempatan tersebut, HT menjawab berbagai pertanyaan. Salah satu pertanyaannya rahasia kesuksesannya menjadi The Best CEO Forbes 2015. Dia menjawab keberhasilan sepenuhnya berada di tangan Tuhan. “Kesuksesan berada di tangan Tuhan. Tapi ada bagian yang harus kita kerjakan,” ucap HT.
Pendeta Soleman Irwan Gembala GBI Salt & Light Community Church mengatakan, HT adalah sosok yang banyak memberikan inspirasi. Satu hal yang membuatnya terkesan adalah bila dia memberikan ibadah, HT selalu mencatat dengan detail firman-firman yang disampaikan.
Malah pernah dia terkejut ketika ditunjukkan catatan HT sebuah firman yang pernah disampaikannnya. “Pak HT itu selalu mencatat setiap ada khotbah,” kata Soleman.
Program SLTalk merupakan acara dua bulan sekali yang diselenggarakan oleh GBI SLCC. Acara tersebut mengundang tokoh-tokoh yang menjadi inspirasi dan berprestasi. Pesertanya sebagian besar berusia antara 25 tahun hingga 40 tahun.
PILIHAN:
Tradisi Warok dan Gemblak Salah Satu Sejarah LGBT
Polemik LGBT di Indonesia Sejak 1973
“Kalau orang punya harapan orang punya motivasi. Kalau orang punya motivasi orang itu akan punya kreasi dan positif thinking,” tutur CEO MNC Group saat berbagi ilmu dan pengalamanya di GBI Salt & Light Community Church, Minggu (21/2/2016). Acara tersebut diikuti oleh ratusan jemaat berusia muda.
Dia menuturkan, tanpa visi yang jelas sesorang bisa berpindah-pindah dalam menekuni sebuah pekerjaan. Setahun bekerja merasa tidak cocok, kemudian pindah pekerjaan.
"Begitu terus hingga akhirnya waktu terbuang. Namun dengan visi yang jelas sesorang bisa tahu arah tujuannya dan fokus untuk mencapai tujuan tersebut," ucapnya.
Mengawali karirnya di dunia usaha HT muda yang waktu itu baru menuntaskan masa pendidikan di sekolah menengah atas (SMA) harus memutuskan kemana melanjutkan studinya. HT menceritakan, dia mencari-cari apa yang dibutuhkan dan bisa dikembangkan di Indonesia.
Pilihannya jatuh pada bidang jasa keuangan alias Financial Services. Dia pun berangkat ke Ottawa yang merupakan ibukota dari Kanada. Singkat cerita dia berhasil mendapat gelar Bachelor of Commerce (Honours) dari Carleton University, Kanada dan gelar Master of Business Administration dari Ottawa University, Kanada dengan lulus Cum Laude.
Usai menempuh studi, HT tetap fokus pada tujuan awalnya membangun usaha di bidang jasa keuangan. Memulai usahanya dari nol, dengan satu karyawan yaitu dirinya sendiri HT berjuang secara militan. Dia bekerja selama lebih dari 18-20 jam dalam sehari dilakukan dengan konsisten.
Namun usahanya tak banyak berkembang di Surabaya. Hingga keputusannya untuk pindah ke Jakarta mengubah semuannya. Dengan usaha yang sama kerasnya, dia membangun bisnisnya di sebuah ruko di Jakarta. Dia membangun Bhakti Investama yang saat ini bernama MNC Investama menjadi perusaahan besar. Kini HT memiliki karyawan lebih dari 30.000 orang.
Kata HT, keberhasilan memang memerlukan proses. Proses itu pun bisa memakan waktu yang berbeda-beda. Ada yang memerlukan waktu singkat, sedang malah bisa juga tidak kunjung berhasil alias gagal.
“Gagal itu bukan membuat hidup kita selesai, gagal itu pelajaran kita untuk lebih baik,” kata pria kelahiran Jawa Timur itu.
Dia menjelaskan, menghadapi kegagalan harus melakukan introspeksi diri namun tetap berpegangan pada visi. “Mengalir saja, tapi mengalir bukan tanpa tujuan, tapi harus ada visi, karena visi itu penting, anak muda harus punya visi,” kata HT.
Dalam kesempatan tersebut, HT menjawab berbagai pertanyaan. Salah satu pertanyaannya rahasia kesuksesannya menjadi The Best CEO Forbes 2015. Dia menjawab keberhasilan sepenuhnya berada di tangan Tuhan. “Kesuksesan berada di tangan Tuhan. Tapi ada bagian yang harus kita kerjakan,” ucap HT.
Pendeta Soleman Irwan Gembala GBI Salt & Light Community Church mengatakan, HT adalah sosok yang banyak memberikan inspirasi. Satu hal yang membuatnya terkesan adalah bila dia memberikan ibadah, HT selalu mencatat dengan detail firman-firman yang disampaikan.
Malah pernah dia terkejut ketika ditunjukkan catatan HT sebuah firman yang pernah disampaikannnya. “Pak HT itu selalu mencatat setiap ada khotbah,” kata Soleman.
Program SLTalk merupakan acara dua bulan sekali yang diselenggarakan oleh GBI SLCC. Acara tersebut mengundang tokoh-tokoh yang menjadi inspirasi dan berprestasi. Pesertanya sebagian besar berusia antara 25 tahun hingga 40 tahun.
PILIHAN:
Tradisi Warok dan Gemblak Salah Satu Sejarah LGBT
Polemik LGBT di Indonesia Sejak 1973
(kri)