Nelayan Berusia Lanjut Terima Bantuan
Nelayan Berusia Lanjut Terima Bantuan
A
A
A
JAKARTA - Forum Peduli Mangrove (FPM) menyerahkan bantuan mesin perahu 5,5 PK kepada seorang nelayan berusia lanjut di daerah Tanjung Benoa. Bantuan tersebut diharapkan kembali beraktivitasnya nelayan bernama Wayan Rana yang sempat terhenti.
Founder FPM, Heru B Wasesa mengatakan, dirinya tergerak untuk memberi bantuan yang diterima dari PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI) itu setelah mendengar adanya keluhan seorang nelayan yang tidak bisa melaut, karena kerusakan mesin.
"Saya dengar, ada sedikit bermaslaah pada mesin perahunya, sehingga kita bantu untuk aktivitas sehari hari. Ini murni kepedulian kami kepada nelayan kita." ujar Heru dalam siaran persnya, Jumat (19/2/2016).
Bahkan, dia memastikan, bantuan dan kepedulian yang diberikan tidak berhenti dalam pemberian mesin perahu. Lanjutnya, bantuan akan fokus memberi bantuan yang menjadi kebutuhan dasar para nelayan.
Dia juga berjanji reklamasi Teluk Benoa tidak akan mematikan aktivitas nelayan tradisional. "Nasib nelayan, harus kita perhatikan. Itu yang harus kita bicarakan, bohong sekali dalam pembanguan tidak ada dampak, makanya harus dilakukan kajian dampak, yakni Amdal," ucapnya.
Sementara itu, Wayan Rana mengaku senang atas bantuan yang diberikan. Dia berharap bantuan tersebut dapat mendukung cucunya melanjutkan pendidikan lebih tinggi agar bisa bekerja di sektor pariwisata.
"Kemana lagi nanti anak cucu bekerja. Saya yakin pemerintah tidak bodoh, pasti merancang betul kawasan itu untuk kepentingan masyarakat," tandas Wayan.
Baca: RI-Malaysia Jamin Tak Ada Nelayan di Selat Malaka.
Founder FPM, Heru B Wasesa mengatakan, dirinya tergerak untuk memberi bantuan yang diterima dari PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI) itu setelah mendengar adanya keluhan seorang nelayan yang tidak bisa melaut, karena kerusakan mesin.
"Saya dengar, ada sedikit bermaslaah pada mesin perahunya, sehingga kita bantu untuk aktivitas sehari hari. Ini murni kepedulian kami kepada nelayan kita." ujar Heru dalam siaran persnya, Jumat (19/2/2016).
Bahkan, dia memastikan, bantuan dan kepedulian yang diberikan tidak berhenti dalam pemberian mesin perahu. Lanjutnya, bantuan akan fokus memberi bantuan yang menjadi kebutuhan dasar para nelayan.
Dia juga berjanji reklamasi Teluk Benoa tidak akan mematikan aktivitas nelayan tradisional. "Nasib nelayan, harus kita perhatikan. Itu yang harus kita bicarakan, bohong sekali dalam pembanguan tidak ada dampak, makanya harus dilakukan kajian dampak, yakni Amdal," ucapnya.
Sementara itu, Wayan Rana mengaku senang atas bantuan yang diberikan. Dia berharap bantuan tersebut dapat mendukung cucunya melanjutkan pendidikan lebih tinggi agar bisa bekerja di sektor pariwisata.
"Kemana lagi nanti anak cucu bekerja. Saya yakin pemerintah tidak bodoh, pasti merancang betul kawasan itu untuk kepentingan masyarakat," tandas Wayan.
Baca: RI-Malaysia Jamin Tak Ada Nelayan di Selat Malaka.
(kur)
Explore More