Jokowi Kritik Gaya Bahasa Menteri Susi
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti agar menggunakan bahasa yang mudah dimengerti masyarakat.
Hal itu diungkapkan Jokowi dalam rapat kabinet paripurna dalam membahas Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2017 dan Percepatan Integrasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Jokowi meminta Menteri Susi tidak lagi menggunakan kata-kata pemberdayaan, peningkatan, penguatan, pengembangan dan pembangunan. "Tidak, tidak, tidak lupakan itu lupakan itu lupakan itu sudah. langsung to the point-nya aja," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (10/2/2016).
Jokowi berharap, Menteri Susi menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat, khususnya para nelayan.
"Langsung saja, beli jaring, beli benih, beli kapal, gitu-gitu saja. Sehingga larinya enggak ke mana-mana. Fokus mengontrolnya mudah, ngeceknya mudah, ngawasinya mudah. Sudah," katanya.
PILIHAN:
Pasca-Insiden, 11 Pesawat Super Tocano Tidak Boleh Terbang
Hal itu diungkapkan Jokowi dalam rapat kabinet paripurna dalam membahas Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2017 dan Percepatan Integrasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Jokowi meminta Menteri Susi tidak lagi menggunakan kata-kata pemberdayaan, peningkatan, penguatan, pengembangan dan pembangunan. "Tidak, tidak, tidak lupakan itu lupakan itu lupakan itu sudah. langsung to the point-nya aja," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (10/2/2016).
Jokowi berharap, Menteri Susi menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat, khususnya para nelayan.
"Langsung saja, beli jaring, beli benih, beli kapal, gitu-gitu saja. Sehingga larinya enggak ke mana-mana. Fokus mengontrolnya mudah, ngeceknya mudah, ngawasinya mudah. Sudah," katanya.
PILIHAN:
Pasca-Insiden, 11 Pesawat Super Tocano Tidak Boleh Terbang
(dam)