Ada Apa dengan PKS-Gerindra?

Jum'at, 05 Februari 2016 - 15:25 WIB
Ada Apa dengan PKS-Gerindra?
Ada Apa dengan PKS-Gerindra?
A A A
JAKARTA - Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berbeda pendapat mengenai eksistensi Koalisi Merah Putih (KMP) pasca merapatnya Golkar ke Pemerintah Joko Widodo.

Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani pada konferensi pers menjelang HUT ke-8 Gerindra, Kamis 4 Februari 2016 menyebut KMP secara de facto sudah bubar.

Menurut dia, Gerindra akan tetap berada di luar pemerintahan karena bagaimanapun pemerintah membutuhkan oposisi. (Baca juga: Secara De Fakto KMP Sudah Bubar)

Pernyataan Muzani bertolak belakang dengan pernyataan Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid yang menegaskan KMP ‎belum bubar.

Menurut Hidayat, sampai saat ini belum ada deklarasi tentang bubarnya KMP. Hidayat mengungkapkan masih ada PKS dan Gerindra di dalam KMP. Bahkan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Umum PPP Djan Faridz belum menyatakan keluar dari KMP. (Baca juga: PKS: Koalisi Merah Putih Belum Bubar!)

Menyikapi eksistensi KMP, Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa memberikan pernyataan yang memperkuat Muzani.

Desmond mengakui KMP sudah bubar. Dia mengtakan itu berdasarkan atas kesimpulan rapat internal partainya yang dihadiri Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.

‎"Pada saat kita lempar ke Pak Prabowo, Pak Prabowo menyatakan ya terserah kalian. Menurut kalian apa ya, itu lah kalian yang lebih memahami persoalan DPR," kata Desmond menirukan ucapan Prabowo saat dihubungi wartawan, Jumat (5/2/2016).

Dia menganggap KMP telah bubar karena Gerindra merasa tidak memiliki kawan ‎lagi di parlemen, sejak sejumlah anggota KMP beralih mendukung Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

‎"Nah dalam kesimpulan kami, kami tidak ada teman di DPR pada saat pembahasan APBN misalnya, pada ke pemerintah semua, kami merasa bahwa ya KMP sudah enggak ada lagi," ungkapnya.

Dia mengungkapkan, pembubaran KMP itu tidak perlu melalui deklarasi. "Jangan nanti kalau mereka tidak suka pemerintah, mereka mengklaim dari KMP. Pada saat berpendapat dengan kepentingan mereka dengan pemerintah, mereka propemerintah. Ya kami ini apa? Kalau KMP itu kan kalau hasil keputusan KMP sepakat pada mengkritisi, ini tidak akan goyah," tuturnya.

KMP adalah para partai politik yang mengusung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014 lalu. Adapun KMP beranggotakan Gerindra, Golkar, PKS, PAN, PPP.

Pasca Zulkifli Hasan terpilih sebagai ketua umum, PAN memilih menjadi parpol pendukung pemerintah. Belakangan juga Golkar yang dideklarasikan dalam acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar beberapa waktu lalu. Sementara PPP juga telah memberikan sinyal mengambil langkah yang sama.

Dengan demikian, pada saat ini hanya Gerindra dan PKS yang mengambil posisi di luar pemerintah.


PILIHAN:
Merasa Dicemarkan HT Juga Laporkan Jaksa Agung ke Bareskrim
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5213 seconds (0.1#10.140)