Muluskan Proyek, Damayanti Bertemu Dirjen Bina Marga

Kamis, 04 Februari 2016 - 08:00 WIB
Muluskan Proyek, Damayanti...
Muluskan Proyek, Damayanti Bertemu Dirjen Bina Marga
A A A
JAKARTA - Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PDIP yang kini dipecat, Damayanti Wisnu Putranti mengakui sudah bertemu Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hediyanto W Husaini untuk memuluskan proyek dari APBN 2016 kementerian tersebut.

Damayanti merupakan tersangka penerima suap sebesar SGD99.000 dari total komitmen SGD404.000 bersama Dessy A Edwin (ibu rumah tangga), dan Julia Prasetyarini (agen asuransi PT Allianz Insurance Life) dari tersangka pemberi Direktur Utama PT Windhu Tunggal Utama (WTU) Abdul Khoir. Suap diduga untuk pengurusan APBN 2016 Kementerian PUPR untuk proyek jalan di Maluku.

Damayanti merampungkan pemeriksaannya sebagai saksi untuk tersangka Khoir sekitar pukul 19.10 WIB, Rabu (3/2/201/). Mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) tampak mengenakan batik ungu lengan panjang bermotif bunga.

Perempuan kelahiran 2 November 1970 ini terlihat menggengam buku catatan di tangan kiri. Mulanya Damayanti tersenyum saat disinggung permohonan justice collabolator yang belum dikabulkan pimpinan KPK.

Ketika dikonfirmasi apakah pernah bertemu Hediyanto W Husaini di Jakarta untuk membahas proyek yang diampu Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Damayanti membenarkan.

"Iya, makasih ya," kata Damayanti sambil mengangguk setelah dikonfirmasi dua kali oleh Koran SINDO di depan Gedung KPK, Jakarta.

Sayangnya Damayanti enggan merinci proyek apa saja dan di mana pertemuan berlangsung. Dia juga enggan menuturkan apakah dalam pertemuannya dengan Hediyanto turut hadir Khoir. Saat duduk di kursi mobil tahanan, lebih banyak tersenyum.

Selain Damayanti, Rabu ini penyidik KPK juga memeriksa Hediyanto W Husaini sebagai saksi untuk Abdul Khoir. Hediyanto sudah terlihat di ruang steril KPK sekitar pukul 09.45 WIB.
Mengenakan kemeja putih dengan lengan panjang yang digulung sesiku dan celana hitam Hediyanto tampak didampingi sejumlah pegawainya.

Lebih enam jam kemudian Hediyanto kembali muncul di ruang steril sekitar pukul 18.06 WIB. Tiga menit berselang dia baru keluar dengan didampingi sejumlah satfnya setelah mobil jemputan terparkir di pelataran KPK.

Saat keluar dan menuruni tangga, Hediyanto tampak linglung. Dia sempat salah menuju mobil jemputan. Dicecar sejumlah pertanyaan oleh wartawan, Hediyanto berjalan dengan gontai ke mobil kijang innova silver. Seorang stafnya da petugas keamanan KPK mengingatkan mobil yang akan ditumpangi Hediyanto berwarna hitam.

Disinggung apakah pernah bertemua Damayanti dan Khoir, Hediyanto terlihat kian bingung. Dia kemudian diapit rapat oleh stafnya untuk memasuki mobil Toyota Kijang Innova hitam B 1069 SZM. Soal pemeriksaannya, dia hanya mengaku, "Ya lancar."

Informasi yang diterima Koran SINDO dari sumber yang mengetahui pemeriksaan tersangka dan saksi kasus ini, Damayanti pernah bertemu dengan Hediyanto W Husaini di Jakarta untuk membahas proyek sebelum RAPBN 2016 Kementerian PUPR disetujui DPR. Dalam pertemuan turut hadir Khoir.

Khoir mengonfirmasi ke Hediyanto berapa jumlah proyek jalan, kluster mana, jumlah anggaran, dan wilayah mana saja yang akan dilokasikan dari APBN 2016 untuk Ditjen Bina Marga.

"Makanya kantor Ditjen Bina Marga kan digeledah kemudian Dirjen-nya diperiksa. Waktu pemeriksaan sebelumnya, Damayanti mengakui pertemuan itu," ujar sumber.

Pelaksana harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati Iskak menyatakan, pemeriksaan Hediyanto W Husaini diperiksa dalam kapasitasnya sebagai Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR untuk tersangka Abdul Khoir.

Menurut penyidik, tutur Yuyuk, Hediyanto diduga mengetahui kasus yang menyeret Damayanti, Khoir, Dessy, dan Julia. Yuyuk tidak membantah dan membenarkan Hediyanto, Damayanti, dan Khoir pernah bertemu dan membahas soal proyek jalan.

"Bina marga kan salah satu turunan dari Kementerian PUPR yang mengerjakan proyek jalan," kata perempuan yang akarab disapa Yeye ini saat konferensi di Gedung KPK, Jakarta, kemarin.

Yeye mengungkapkan, penyitaan berkas saat penggeledahan di kantor Ditjen Bina Marga, Jumat (15/1) juga dikonfirmasi kepada Hediyanto. Disinggung apakah Hediyanto menerima aliran dana dari para tersangka, Yeye mengaku, semua informasi atau keterangan termasuk dugaan aliran ke Hediyanto akan ditelusuri dan didalami. Prosesnnya bagaimana Yeye tidak mau mengungkapkan.

"Itu materi pemeriksaan," tandasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0662 seconds (0.1#10.140)