Polri Cari Keterkaitan Napi Lapas Tangerang dan Bom Sarinah
A
A
A
JAKARTA - Polri mendalami kemungkinan adanya keterkaitan lima narapidana (napi) kasus terorisme di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas I Tangerang dengan aksi teror bom di Sarinah, Jakarta, 14 Januari 2016.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menjemput lima napi dari lapas tersebut pada Sabtu 16 Januari 2016 pukul 23.00 WIB.
"Hanya pendalaman saja," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Anton Charliyan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Minggu (17/1/2016).
Namun, Anton enggan membeberkan secara detail pendalaman yang dimaksud. Anton juga belum bisa memastikan apakah kelima Napi yang diangkut Densus 88 itu memiliki kaitannya dengan para pelaku teror di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis 14 Januari 2016. (Baca juga: Lima Terpidana Terorisme Dibawa Densus 88 dari Lapas Tangerang)
Kendati demikian, dia mengatakan, Densus 88 Antiteror masih menggali keterangan kelima napi.
"Masih didalami. Yang kira-kira ada hubungannya supaya bisa memberi keterangan kepada polisi," tuturnya.
Adapun kelima napi itu, yakni Agung Prasetyo alias Ayas Huda, Khoribul Mujid, Induroh alias Hamam alias Hanif, Jaenudin, dan Emirat Berlian Nusantara alias Emir.
PILIHAN:
Rancang Teror, Bahrun Naim Manfaatkan Media Sosial
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menjemput lima napi dari lapas tersebut pada Sabtu 16 Januari 2016 pukul 23.00 WIB.
"Hanya pendalaman saja," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Anton Charliyan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Minggu (17/1/2016).
Namun, Anton enggan membeberkan secara detail pendalaman yang dimaksud. Anton juga belum bisa memastikan apakah kelima Napi yang diangkut Densus 88 itu memiliki kaitannya dengan para pelaku teror di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis 14 Januari 2016. (Baca juga: Lima Terpidana Terorisme Dibawa Densus 88 dari Lapas Tangerang)
Kendati demikian, dia mengatakan, Densus 88 Antiteror masih menggali keterangan kelima napi.
"Masih didalami. Yang kira-kira ada hubungannya supaya bisa memberi keterangan kepada polisi," tuturnya.
Adapun kelima napi itu, yakni Agung Prasetyo alias Ayas Huda, Khoribul Mujid, Induroh alias Hamam alias Hanif, Jaenudin, dan Emirat Berlian Nusantara alias Emir.
PILIHAN:
Rancang Teror, Bahrun Naim Manfaatkan Media Sosial
(dam)