PII Ingatkan Pemuda Tak Terjebak Paham Radikal
A
A
A
JAKARTA - Pengurus besar perhimpunan Keluarga Besar (KB) Pelajar Islam Indonesia (PII) yakin mampu menawarkan solusi efektif kepada kalangan muda agar tidak terjebak dalam paham radikal dan menyesatkan.
PII berpendapat radikalisme yang berkembang di tengah masyarakat telah menjalar ke Indonesia.
"Berkembangnya berbagai aliran agama yang menyesatkan karena tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah Muhammad SAW," kata Ketua Umum Pengurus Besar KB PII Nasrullah Larada dalam acara pelantikan pengurus besar perhimpunan Keluarga Besar (KB) Pelajar Islam Indonesia (PII) periode 2015-2019 di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Minggu (17/1/2016).
Menurut dia, PII akan menjadi wadah pembinaan pemuda dan pelajar yang mengajarkan nilai-nilai Islam yang tengah (tawassuth) dan damai.
Tidak hanya menjadi tanggung jawab kader PII, kata dia, hal demikian juga dinilai memerlukan dukungan keluarga besar.
"Sehingga PII dapat tumbuh menjadi pilar pembinaan pemuda dan pelajar muslim yang tangguh, menjadi kader yang dapat menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri, keluarga, umat, bangsa dan negara," ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyampaikan tren dunia penguasaan ilmu pengetahuan, bukan dari sumber nasional sekadar pada uang dan kekuasaan.
"Tetapi kekuatan pengetahuan, pendidikan penting," kata Anies.
PILIHAN:
Tangani Teroris, Ahmad Dhani Ibaratkan Negara seperti Obat Nyamuk
PII berpendapat radikalisme yang berkembang di tengah masyarakat telah menjalar ke Indonesia.
"Berkembangnya berbagai aliran agama yang menyesatkan karena tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah Muhammad SAW," kata Ketua Umum Pengurus Besar KB PII Nasrullah Larada dalam acara pelantikan pengurus besar perhimpunan Keluarga Besar (KB) Pelajar Islam Indonesia (PII) periode 2015-2019 di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Minggu (17/1/2016).
Menurut dia, PII akan menjadi wadah pembinaan pemuda dan pelajar yang mengajarkan nilai-nilai Islam yang tengah (tawassuth) dan damai.
Tidak hanya menjadi tanggung jawab kader PII, kata dia, hal demikian juga dinilai memerlukan dukungan keluarga besar.
"Sehingga PII dapat tumbuh menjadi pilar pembinaan pemuda dan pelajar muslim yang tangguh, menjadi kader yang dapat menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri, keluarga, umat, bangsa dan negara," ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyampaikan tren dunia penguasaan ilmu pengetahuan, bukan dari sumber nasional sekadar pada uang dan kekuasaan.
"Tetapi kekuatan pengetahuan, pendidikan penting," kata Anies.
PILIHAN:
Tangani Teroris, Ahmad Dhani Ibaratkan Negara seperti Obat Nyamuk
(dam)