Massa Minta Jokowi Dukung Usut Surya Paloh & Prasetyo

Senin, 11 Januari 2016 - 14:10 WIB
Massa Minta Jokowi Dukung...
Massa Minta Jokowi Dukung Usut Surya Paloh & Prasetyo
A A A
JAKARTA - Puluhan orang yang mengatasnamakan Gerakan Cinta Tanah Air - Antikorupsi (GERT-AK) menggelar aksi demonstrasi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (11/1/2016).

Pedemo meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) peduli terhadap penuntasan kasus pengamanan penanganan kasus korupsi dana bantuan sosial (bansos) di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan Kejaksaan Agung. (Baca juga: Jerat Prasetyo dan Surya Paloh, KPK Tunggu Pengadilan Tipikor)

Dalam kasus yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini, mantan Sekretaris Jenderal DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Patrice Rio Capella telah divonis bersalah dan dihukum satu tahun enam bulan penjara.

Dalam aksinya, massa GERT-AK membawa topeng bergambar wajah Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh dan Jaksa Agung HM Prasetyo. Pedemo menduga keduanya terlibat dalam kasus tersebut.

‎Koordinator Lapangan GERT-AK, Reza Wibowo mengatakan, topeng Surya Paloh dan HM Prasetyo sebagai bentuk sindiran kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

‎"Kami dari Gerakan Cinta Tanah Air- Antikorupsi (GERT-AK) hari ini datang ke depan Istana dengan membawa dua orang menyerupai Surya Paloh dan HM Prasetyo sebagai wujud kritik kita terhadap negara dan Pemerintah Jokowi lamban dan terkesan tebang pilih dalam pemberantasan korupsi di negeri ini," tutur ‎Reza.

Dia mengungkapkan kasus dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) dan Bantuan Daerah Bawahan (BDB) Sumatera Utara tahun 2012-2013‎ menjadi ujian bagi Presiden Jokowi dalam menjawab komitmen dan janjinya terhadap rakyat Indonesia.

"Jokowi harus berani mengambil langkah untuk menjawab semua pertanyaan rakyat atas kasus dana Bansos," tuturnya.

Menurut dia, Jokowi harus menunjukkan kepada rakyat mengenai komitmen pemberantasan korupsi. Dia menilai sampai saat ini penegak hukum belum berani menyentuh Surya Paloh dan HM Prasetyo.


PILIHAN:

Jokowi Patahkan Opini Presiden Tak Tegas
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3714 seconds (0.1#10.140)