Panglima TNI Minta Perkuat Alutsista di Pulau Terluar RI

Jum'at, 08 Januari 2016 - 02:24 WIB
Panglima TNI Minta Perkuat Alutsista di Pulau Terluar RI
Panglima TNI Minta Perkuat Alutsista di Pulau Terluar RI
A A A
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menilai, kekuatan tentara dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) di sejumlah pulau terluar dan terdepan wilayah perbatasan Indonesia masih minim.

Hal ini sangat berpengaruh terhadap keamanan dan pertahanan negara. Gatot mencontohkan, salah satunya dapat dilihat di Pulau Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Di pulau tersebut hanya ada dua prajurit TNI AL dan dua prajurit TNI AD yakni Babinsa.

"Di pulau ini hanya terdapat satu radar, tetapi jika radar melihat ada pesawat masuk wilayah Indonesia, anggota hanya bisa berdoa saja," kata Panglima TNI usai Perayaan Natal di Mabes TNI Cilangkap, Jakart Timur, Kamis 7 Januari 2016.

"Ya Tuhan semoga pesawat itu keluar dari Indonesia. Karena untuk menyampaikan ke Kohudnas untuk meminta dikirim pesawat Sukhoi dari Makasar tidak bisa," kata Panglima TNI usai Perayaan Natal di Mabes TNI Cilangkap, Jakart Timur, Kamis 7 Januari 2016.

Termasuk di Kabupaten Maluku Barat Daya dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat Provinsi Maluku. Untuk itu, TNI akan memerkuat pulau-pulau terluar dan terdepan di wilayah Indonesia Timur dengan penambahan pasukan, sarana dan prasarana serta alutsista.

"Saat Timor Timur masih menjadi provinsi di Indonesia, maka pulau terluar dan terdepan adalah Timor Timur," ungkapnya.

"Begitu sekarang jadi Timor Leste, maka pulau terluar adalah Pulau Liran (Maluku Barat Daya), Pulau Wetar (Maluku Barat Daya), Pulau Kisar (Maluku Barat Daya), Pulau Leti (Maluku Barat Daya) dan Pulau Alor (Nusa Tengga Timur). Ini yang terlupakan, termasuk oleh TNI," imbuhnya.

Mantan KSAD ini mengaku, telah melakukan evaluasi terhadap kekuatan TNI di pulau-pulau terluar dan perbatasan tersebut.

Hasilnya, TNI akan menambah kemampuan dan kekuatan di Pulau Selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku dengan membangun dan memperpanjang landasan aju bagi pesawat militer.

Dengan demikian, nantinya pesawat militer bisa melakukan pendaratan di sana. "Gelar kekuatan dan kemampuan disebarkan lagi, ada peluang di Pulau Selaru ada bandara nanti dipanjangkan," tutur Gatot.

"Kepala Desa menyetujui 1.500 meter lagi di buat bandara. Realisasi sesegera mungkin tentunya dengan persetujuan dari DPR dan pemerintah," tambahnya.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi menambahkan, pihaknya terus mengembangkan meningkatkan kehadiran personelnya dengan membangun dan menempatkan pos-pos TNI AL.

"Kita sudah sebar Pos AL di pulau terluar mulai tahun 2000. Semuanya dilakukan bertahap karena minimnya anggaran. Pos AL ini nantinya ada 12 orang kita tempatkan disitu, kita bangun dulu Pos AL baru kemudian isi orang-orangnya," ujarnya saat Penandatanganan Kontrak Kolektif Tahun Anggaran 2016 antara TNI AL dengan Penyedia Barang dan Jasa di Mabesal, Cilangkap.

Menurut Ade, TNI AL juga sudah mengakomodasi dengan pengembangan pangkalan. Saat ini, pihaknya sudah meningkatkan status tiga Lanal menjadi Lantamal di antaranya, Lantamal Pontianak, Lantamal §orong dan Lantamal Tarakan.

"Tidak bisa dibangun sekaligus tapi kita lengkapi dulu. Peningkatan kekuatan harus disesuaikan dengan ancaman, kedua berdasarkan tugas pokok mision beach. TNI AL memperpadukan itu, mengingat enggak mngkin kebutuhan TNI dipenuhi secara singkat untuk itu ada evaluasi renstra," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga mengusulkan agar penerimaan personel TNI AL merekrut putra daerah dari pulau-pulau terluar. Sebab, selama ini banyak prajurit TNI yang pensiun kembali ke Pulau Jawa.

"Nanti kita rekrutmen usaha kan ada putra daerah supaya mengisi kebutuhan di daerahnya misalnya di Pulau Wetar sehingga nanti jangan berpikir pulang ke Jawa lagi, nanti kita pertimbangkan kuota prajurit sesuai kebutuhan di lapangan," tegas Ade.

Pilihan:

Ditinggal Koalisi, Gerindra Tak Masalah Sendirian di KMP
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5505 seconds (0.1#10.140)
pixels