ISIS Berbeda dengan Islam di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Kelompok militan Islamic State Of Iraq and Syria (ISIS) tidak sejalan dengan umat Islam di Indonesia. ISIS juga berbeda dengan Al Qaeda dari sisi visi dan misi mereka.
Mantan teroris yang kini sudah kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Imron Baihaqi alias Abu Tholut menjelaskan, dalam terminologi Islam yang disampaikan para ulama mengatakan, mereka sebagai kelompok hawaritz dan di luar kelompok Ahlusunah Waljamaah yang mayoritas dianut umat Islam Indonesia.
"Jadi sangat jelas perbedaannya, apalagi ISIS menghalalkan cara-cara kekerasan dalam penerapan ajarannya," ujar Abu Tholut, Jakarta, Rabu (30/12/2015).
Maka itu, dirinya, bersama beberapa mantan teroris lain seperti Abdul Rahman Ayub, Nasir Abbas, Ghazali, Toni Togar siap membantu pemerintah, dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam menanggulangi dan mencegah terjadinya aksi terorisme di Indonesia.
Bahkan dirinya siap melakukan menjalin komunikasi aktif dalam memberikan masukan dan data untuk sebagai bukti kesetiannya pada NKRI. "Kami tidak meminta apa-apa. Kami hanya ingin Indonesia yang damai dan tidak dikotori oleh aksi ISIS yang tidak berperikemanusiaan,"ucapnya.
Baca: Densus 88 Tangkap Teroris di Bekasi.
Mantan teroris yang kini sudah kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Imron Baihaqi alias Abu Tholut menjelaskan, dalam terminologi Islam yang disampaikan para ulama mengatakan, mereka sebagai kelompok hawaritz dan di luar kelompok Ahlusunah Waljamaah yang mayoritas dianut umat Islam Indonesia.
"Jadi sangat jelas perbedaannya, apalagi ISIS menghalalkan cara-cara kekerasan dalam penerapan ajarannya," ujar Abu Tholut, Jakarta, Rabu (30/12/2015).
Maka itu, dirinya, bersama beberapa mantan teroris lain seperti Abdul Rahman Ayub, Nasir Abbas, Ghazali, Toni Togar siap membantu pemerintah, dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam menanggulangi dan mencegah terjadinya aksi terorisme di Indonesia.
Bahkan dirinya siap melakukan menjalin komunikasi aktif dalam memberikan masukan dan data untuk sebagai bukti kesetiannya pada NKRI. "Kami tidak meminta apa-apa. Kami hanya ingin Indonesia yang damai dan tidak dikotori oleh aksi ISIS yang tidak berperikemanusiaan,"ucapnya.
Baca: Densus 88 Tangkap Teroris di Bekasi.
(kur)