PDIP Minta Freeport Jangan Adu Domba Pemerintah dengan Papua
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Freeport Indonesia Maroef Syamsuddin diminta tidak mengadu domba masyarakat Papua dengan pemerintah Indonesia. Pasalnya, Maroef telah mengatakan orang di luar tidak mengetahui dan mengenal masalah Freeport.
Dari pernyataan tersebut, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) TB Hasanuddin menilai Maroef hanya membuang energi dengan mencoba menjauhkan Papua dari Pemerintah Indonesia. Karena saat ini Pemrintah Indonesia sangat peduli dengan masyarakat Papua.
"Maroef boleh saja bicara dengan masyarakat Papua, begitu juga pemerintah. Tapi kan sebaiknya Maroef bicara ke pemerintah karena pemerintah menginginkan agar masyarakat Papua bisa mendapatkan keuntungan dari Freeport di sana," ujar Hasanuddin saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (28/12/2015).
Dia menilai, pemerintah akan satu suara dengan masyarakat Papua. Upaya yang dilakukan oleh Freeport hanya buang-buang energi dan seperti mengadu pemerintah dengan masyarakat Papua. Anggota Komisi I DPR itu juga yakin bahwa masyarakat Papua sudah jauh lebih dewasa dan tidak mungkin bisa diakal-akali lagi seperti jaman dulu.
"Ini kan seperti mengadu pemerintah dengan masyarakat Papua, seolah pemerintah tidak mengakomodir kepentingan masyarakat di sana," tegasnya. (Baca: KPK Segera Periksa RJ Lino)
Apapun keputusan pemerintah nanti, terkait perpanjangan kontrak atau tidak, hasilnya harus menguntungkan masyarakat Papua. "Jadi tidak boleh memutuskan kontrak atau memperpanjang kontrak, masyarakat Papua tetap dirugikan. Yang paling penting adalah bagaimana masyarakat Papua diuntungkan," tegasnya.
Masyarakat Papua menurutnya saat ini sudah harus mendapatkan untung dan tidak lagi dirugikan seperti selama ini dengan keberadaan perusahaan tambang di daerahnya. (Baca: Faktor Utama Jokowi Layak Reshuffle Jaksa Agung)
"Ini kan harusnya sama dengan perusahaan batu bara di Kalimantan, perusahaan minyak di Cirebon atau daerah lainnya, masyarakatnya diuntungkan. Sampai saat ini kan masyarakat Papua tidak menikmati keberadaan Freeport di daerahnya. Hal ini jangan lagi terulang," tandas Hasanuddin.
Dari pernyataan tersebut, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) TB Hasanuddin menilai Maroef hanya membuang energi dengan mencoba menjauhkan Papua dari Pemerintah Indonesia. Karena saat ini Pemrintah Indonesia sangat peduli dengan masyarakat Papua.
"Maroef boleh saja bicara dengan masyarakat Papua, begitu juga pemerintah. Tapi kan sebaiknya Maroef bicara ke pemerintah karena pemerintah menginginkan agar masyarakat Papua bisa mendapatkan keuntungan dari Freeport di sana," ujar Hasanuddin saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (28/12/2015).
Dia menilai, pemerintah akan satu suara dengan masyarakat Papua. Upaya yang dilakukan oleh Freeport hanya buang-buang energi dan seperti mengadu pemerintah dengan masyarakat Papua. Anggota Komisi I DPR itu juga yakin bahwa masyarakat Papua sudah jauh lebih dewasa dan tidak mungkin bisa diakal-akali lagi seperti jaman dulu.
"Ini kan seperti mengadu pemerintah dengan masyarakat Papua, seolah pemerintah tidak mengakomodir kepentingan masyarakat di sana," tegasnya. (Baca: KPK Segera Periksa RJ Lino)
Apapun keputusan pemerintah nanti, terkait perpanjangan kontrak atau tidak, hasilnya harus menguntungkan masyarakat Papua. "Jadi tidak boleh memutuskan kontrak atau memperpanjang kontrak, masyarakat Papua tetap dirugikan. Yang paling penting adalah bagaimana masyarakat Papua diuntungkan," tegasnya.
Masyarakat Papua menurutnya saat ini sudah harus mendapatkan untung dan tidak lagi dirugikan seperti selama ini dengan keberadaan perusahaan tambang di daerahnya. (Baca: Faktor Utama Jokowi Layak Reshuffle Jaksa Agung)
"Ini kan harusnya sama dengan perusahaan batu bara di Kalimantan, perusahaan minyak di Cirebon atau daerah lainnya, masyarakatnya diuntungkan. Sampai saat ini kan masyarakat Papua tidak menikmati keberadaan Freeport di daerahnya. Hal ini jangan lagi terulang," tandas Hasanuddin.
(hyk)