Abraham Samad Sebut Pemimpin Baru KPK Harus Bernyali

Minggu, 22 November 2015 - 10:47 WIB
Abraham Samad Sebut...
Abraham Samad Sebut Pemimpin Baru KPK Harus Bernyali
A A A
JAKARTA - Masa kerja pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jilid III akan berakhir per 16 Desember 2015.Untuk itu Ketua KPK nonaktif Abraham Samad berpesan kepada calon pimpinan KPK 2015-2019 yang akan terpilih di DPR, harus bernyali dan melakukan pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu. Penegasan itu disampaikan Abraham Samad di Ciawi, Bogor, kemarin.Abraham menyampaikan salam perpisahan kepada ratusan jurnalis dan jajaran KPK karena masa tugas pemimpin KPK jilid III segera berakhir. Suaranya sedikit serak dan mata Abraham berkaca-kaca.Diketahui, Abraham bersama empat pemimpin KPK, Bambang Widjojanto, Adnan Pandu Praja, Zulkarnain, dan M Busyro Muqoddas dilantik pada 16 Desember 2011. Abraham bersama Bambang dinonaktifkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 20 Februari 2015 akibat penetapan tersangka di Kepolisian."Untuk mengakhiri masa penugasan di KPK pastinya ada sesuatu yang bagi kami sangat berarti. Tapi lebih dari itu, ekpektasi masyarakat agar pemberantasan korupsi tidak mati suri. Maka diharapkan pimpinan KPK yang terpilih nanti tetap melanjutkan pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu," kata Abraham.Sebab kata Abraham, apapun yang terjadi dan menimpa KPK jilid III tidak boleh membuat KPK menjadi takut atau kendor dalam pemberantasan korupsi. Apa yang terjadi pada pemimpin KPK jilid 3, dalam hal ini Abraham dan Bambang, harus menjadi motivasi dan kekuatan pimpinan yang baru untuk memberantas korupsi tanpa pandang bulu.Abraham punya satu catatan. Khususnya bagi pemimpin KPK yang baru nanti."Hanya satu bahwa apa yang selama ini dikerjakan KPK harus dijalankan sebagaimana mestinya kita tetap berjalan di rel yang sebenarnya. Yang terpentimg pemberantasan korupsi enggak boleh kalah, enggak boleh tunduk pada intervensi manapun juga," bebernya.Dia mengklaim, selama ini dari periode satu sampe periode tiga, KPK selalu memperlihatkan taring dalam memberantas korupsi. Oleh karna itu, hal ini yang harus dilanjutkan."Apapun yang menimpa KPK enggak boleh membuat pimpinan KPK selanjutnya kehilangan nyali dalam memberantas korupsi. Justru sebaliknya harus menumbuhkan nyali agar pemberantasan korupsi sebagaimana mestinya. Kalau kita kehilangan nyali atau semangatanya kendor, maka ruangnya nanti untuk para koruptor," tandasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7157 seconds (0.1#10.140)