Mendagri ke Kepala Daerah: Jangan Main-main dengan Dana Bansos
A
A
A
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengingatkan para kepala daerah agar tidak menggunakan dana bantuan sosial (Bansos) untuk kepentingan pribadi pada pilkada serentak.
Tjahjo meminta agar kasus Gubernur Sumatera Utara nonaktif Gatot Pujo Nugroho menjadi pelajaran bagi para kepala daerah yang lainnya untuk kedepannya. Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP ini mengimbau agar dana bansos maupun dana hibah bisa disalurkan tepat sasaran.
"Saya kira kepala-kepala daerah sudah baca media semua, kasus Sumatera Utara dan lain-lain yang memangkas, memanfaatkan dana bansos secara berjamaah, harusnya hati-hati, jangan main-main dengan dana bansos," ujar Tjahjo di Eco Park, Ancol, Jakarta, Kamis (12/11/2015).
Kendati demikian, dia memilih berpikir positif atas pencairan dana bansos menjelang pilkada serentak ini. Untuk estimasi awal, lanjut Tjahjo memperkirakan, perputaran dana bansos itu termasuk pilkada harusnya di atas Rp20 triliun.
"Tapi ini cairnya kenapa pertengahan dan akhir November, harusnya kan dana bansos mulai pada tahun anggaran April kemarin, ya sudah lah saya kira bagian strategi kebijakan," pungkasnya.
PILIHAN:
Komentar Agung Soal Opsi Jabatan Waketum & ketua Harian Golkar
Kejagung Dalami Peran Eddy Sofyan sebagai Kesbangpol Linmas
Tjahjo meminta agar kasus Gubernur Sumatera Utara nonaktif Gatot Pujo Nugroho menjadi pelajaran bagi para kepala daerah yang lainnya untuk kedepannya. Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP ini mengimbau agar dana bansos maupun dana hibah bisa disalurkan tepat sasaran.
"Saya kira kepala-kepala daerah sudah baca media semua, kasus Sumatera Utara dan lain-lain yang memangkas, memanfaatkan dana bansos secara berjamaah, harusnya hati-hati, jangan main-main dengan dana bansos," ujar Tjahjo di Eco Park, Ancol, Jakarta, Kamis (12/11/2015).
Kendati demikian, dia memilih berpikir positif atas pencairan dana bansos menjelang pilkada serentak ini. Untuk estimasi awal, lanjut Tjahjo memperkirakan, perputaran dana bansos itu termasuk pilkada harusnya di atas Rp20 triliun.
"Tapi ini cairnya kenapa pertengahan dan akhir November, harusnya kan dana bansos mulai pada tahun anggaran April kemarin, ya sudah lah saya kira bagian strategi kebijakan," pungkasnya.
PILIHAN:
Komentar Agung Soal Opsi Jabatan Waketum & ketua Harian Golkar
Kejagung Dalami Peran Eddy Sofyan sebagai Kesbangpol Linmas
(kri)