KPK Jawab Tawaran Surya Paloh Soal Rekonstruksi Ulang

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjawab tawaran dari Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh yang meminta agar dilakukan rekonstruksi ulang terkait pertemuan yang berlangsung di Kantor DPP Nasdem.

Rekontruksi ulang ditawarkan Paloh untuk membuat terang benderang soal pertemuan yang dihadiri Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dan Wagub Sumut Tengku Erry Nuradi, OC Kaligis, mantan Sekjen Nasdem Patrice Rio Capella dan dirinya.

Menanggapi tawaran Paloh, Plt Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji mengatakan, rekonstruksi dilakukan untuk memperjelas suatu kejadian. Namun, jika peristiwa dimaksud sudah jelas, maka tidak perlu dilakukan rekonstruksi.

"Rekonstruksi biasanya digunakan untuk memperjelas suatu peristiwa. Tapi kalau sudah jelas maka tidak diperlukan suatu rekonstruksi," tutur Indriyanto saat dikonfirmasi, Senin (26/10/2015).

Namun, Indriyanto tak menjelaskan lebih rinci apakah berarti peristiwa di Kantor Nasdem di Gondangdia, Jakarta Pusat sudah cukup jelas bagi KPK atau belum.

Sebelumnya, Surya Paloh telah diperiksa penyidik KPK pada Jumat 23 Oktober 2015 malam. Paloh mengaku banyak ditanya penyidik soal pertemuan di kantor DPP Nasdem yang diduga juga membahas pengamanan dana bansos.

Kepada penyidik, Paloh mengaku menawarkan penyidik merekonstruksi ulang pertemuan yang berlangsung di kantornya pada pertengahan Mei 2015 lalu itu.

"Saya telah tawarkan rekonstruksi ulang, kalau perlu live si stasiun TV. Apa sih isinya pertemuan itu? Siapa yang duduk? Apa bicara? Karena ini semua penting tapi itu terserah kepada penyidik. Mudah-mudahan semua masalah selesai, sikap saya proaktif malam ini ya supaya cepat selesai saja," tegas Paloh usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK.

PILIHAN:
Komisi III Dorong Pembentukan Pansus Asap

Paloh Tawarkan KPK Rekonstruksi Ulang Pertemuan di Kantor Nasdem