Diperiksa KPK 12 Jam, Wagub Sumut Ungkap Pesan Surya Paloh
A
A
A
JAKARTA - Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Tengku Erry Nuradi selesai menjalani pemeriksaan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Erry yang diperiksa hampir 12 jam mengaku dicecar penyidik soal pertemuan antara Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dengan sejumlah elite Partai Nasdem termasuk dirinya.
"Saya bersyukur bisa memberikan klarifikasi terkait kondisi Sumut yang menyebabkan Pak Gatot (jadi tersangka). Banyak hal ditanyakan 20 pertanyaan tentang klarifikasi," ujar Erry saat keluar Gedung KPK, Jakarta, Senin (12/10/2015).
Kepada penyidik, Erry menjelaskan, pertemuannya bersama Gatot dan elite Nasdem yang disaksikan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, untuk mendamaikan dirinya dengan Gatot yang hubungannya kurang harmonis saat itu.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Sumut itu mengklaim, pertemuan itu tak membicarakan soal kasus. "Soal perdamaian antara saya dan Pak Gatot," ucapnya.
Erry yang juga DPW NasDem Sumut tak menampik kehadiran Surya Paloh dalam pertemuan tersebut. Namun, dia mengungkap, kehadiran orang nomor satu di Partai NasDem adalah untuk mendamaikan dirinya dengan Gatot.
"Pertemuan itu membicarkan hubungan yang kurang harmonis, Surya (Paloh) minta agar kita kompak memajukan Sumut," tukasnya.
Sebelumnya dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Nomor 21 milik Evi Susanti yang dibacakan jaksa di persidangan OC Kaligis disebutkan Gatot sudah ditetapkan tersangka terkait kasus dana bantuan sosial (bansos) saat dipanggil Kejaksaan Agung (Kejagung).
Evi menduga masalah penetapan tersangka Gatot itu dibahas sejumlah elite Partai Nasdem dengan Gatot di Kantor DPP Nasdem. Evi menyebut setelah pertemuan tersebut, suaminya tak lagi dipanggil pihak Kejagung.
Pilihan:
Penyebab KPK dan TNI Masih Dipercaya Rakyat
Erry yang diperiksa hampir 12 jam mengaku dicecar penyidik soal pertemuan antara Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dengan sejumlah elite Partai Nasdem termasuk dirinya.
"Saya bersyukur bisa memberikan klarifikasi terkait kondisi Sumut yang menyebabkan Pak Gatot (jadi tersangka). Banyak hal ditanyakan 20 pertanyaan tentang klarifikasi," ujar Erry saat keluar Gedung KPK, Jakarta, Senin (12/10/2015).
Kepada penyidik, Erry menjelaskan, pertemuannya bersama Gatot dan elite Nasdem yang disaksikan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, untuk mendamaikan dirinya dengan Gatot yang hubungannya kurang harmonis saat itu.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Sumut itu mengklaim, pertemuan itu tak membicarakan soal kasus. "Soal perdamaian antara saya dan Pak Gatot," ucapnya.
Erry yang juga DPW NasDem Sumut tak menampik kehadiran Surya Paloh dalam pertemuan tersebut. Namun, dia mengungkap, kehadiran orang nomor satu di Partai NasDem adalah untuk mendamaikan dirinya dengan Gatot.
"Pertemuan itu membicarkan hubungan yang kurang harmonis, Surya (Paloh) minta agar kita kompak memajukan Sumut," tukasnya.
Sebelumnya dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Nomor 21 milik Evi Susanti yang dibacakan jaksa di persidangan OC Kaligis disebutkan Gatot sudah ditetapkan tersangka terkait kasus dana bantuan sosial (bansos) saat dipanggil Kejaksaan Agung (Kejagung).
Evi menduga masalah penetapan tersangka Gatot itu dibahas sejumlah elite Partai Nasdem dengan Gatot di Kantor DPP Nasdem. Evi menyebut setelah pertemuan tersebut, suaminya tak lagi dipanggil pihak Kejagung.
Pilihan:
Penyebab KPK dan TNI Masih Dipercaya Rakyat
(maf)