Jokowi Undang Saksi Peristiwa Lubang Buaya
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengundang tiga orang saksi di seputar peristiwa Lubang Buaya. Mereka adalah tiga mantan prajurit TNI yang mengangkat tujuh pahlawan revolusi korban peristiwa G 30S PKI dari sumur tua di Lubang Buaya.
"Tadi presiden mengundang 3 prajurit yang mengangkat jenazah pahlawan revolusi untuk bertemu di Istana. Saya kira itu menjadi salah satu apresiasi presiden," kata Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan, usai upacara peringatan hari kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (1/10/2015).
Namun Luhut tidak menyebutkan, kapan tiga mantan prajurit TNI itu diundang Jokowi ke Istana Kepresidenan.
Tiga mantan prajurit TNI itu, kata Luhut, merupakan beberapa saksi peristiwa Lubang Buaya yang masih hidup. "Saya sebagai tentara sangat tersentuh juga, Presiden punya ide, sampai meminta saya untuk mengatur tiga prajurit Marinir tadi, dan mungkin beberapa prajurit Kopassus yang masih hidup, Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD), untuk bertemu dengan presiden di Istana," katanya.
PILIHAN:
Menhan Minta Keluarga Eks PKI Lupakan Dosa Masa Lalu
Negara Perlu Usut Genosida 1965
"Tadi presiden mengundang 3 prajurit yang mengangkat jenazah pahlawan revolusi untuk bertemu di Istana. Saya kira itu menjadi salah satu apresiasi presiden," kata Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan, usai upacara peringatan hari kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (1/10/2015).
Namun Luhut tidak menyebutkan, kapan tiga mantan prajurit TNI itu diundang Jokowi ke Istana Kepresidenan.
Tiga mantan prajurit TNI itu, kata Luhut, merupakan beberapa saksi peristiwa Lubang Buaya yang masih hidup. "Saya sebagai tentara sangat tersentuh juga, Presiden punya ide, sampai meminta saya untuk mengatur tiga prajurit Marinir tadi, dan mungkin beberapa prajurit Kopassus yang masih hidup, Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD), untuk bertemu dengan presiden di Istana," katanya.
PILIHAN:
Menhan Minta Keluarga Eks PKI Lupakan Dosa Masa Lalu
Negara Perlu Usut Genosida 1965
(hyk)