BNPB Ingatkan Dampak Gejala Alam El Nino
A
A
A
JAKARTA - Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan ancaman kebakaran hutan tidak hanya di wilayah Sumatera dan Kalimantan, juga berpotensi di kawasan hutan yang berada di lereng Gunung Merbabu yang terletak di empat kota di Jawa Tengah dan Gunung Watangan Puger, Kabupaten Jember. Namun, BNPB berhasil mengatasi kebakaran yang terjadi di Gunung Merbabu Jawa Tengah. Hanya diingatkan,
Sementara, kawasan hutan Sumatera, hingga Selasa, BNPB mencatat terdapat 85 titik panas atau hotspot yang terpantau. 85 titik itu tersebar di wilayah Jambi, Sumatera Selatan, Pekan Baru, Rengat, dan Pelalawan.
"Di Sumatera dan Kalimantan, asap juga cukup pekat dan sudah berlangsung selama satu minggu, karena terbawa angin masuk ke wilayah Batam dan Singapura," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopi Purwo Nugroho, Jakarta, Kamis (1/10/2015).
Dia memprediksi gejala alam El Nino akan terjadi hingga November mendatang. Hal ini dikhawatirkan akan meningkatkan kasus kebakaran hutan di Indonesia. "Ancamannya sampai November nanti," ucapnya.
Sementara itu berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatoligi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan kondisi kekeringan di Kalimantan dan Sumatera juga dipengaruhi siklon tropis selain El Nino yang tidak separah pada 1997 lalu.
"Ketika itu suhu permukaan laut lebih dingin di wilayah perairan Indonesia dan dampaknya lebih luas, kebakaran hutan ini terjadi, karena kekeringan di Sumatera dan Kalimantan yang dipengaruhi El Nino juga fenomena siklon tropis yang ada di Utara Indonesia sekitar Filipina sehingga di Kalimantan Tengah, Timur dan Sumatera, Jambi curah hujan lebih berkurang karena ada siklon tropis," terang Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG Kukuh Ribudiyanto.
Baca: Awas, El Nino Ganggu Indonesia Hingga November.
Sementara, kawasan hutan Sumatera, hingga Selasa, BNPB mencatat terdapat 85 titik panas atau hotspot yang terpantau. 85 titik itu tersebar di wilayah Jambi, Sumatera Selatan, Pekan Baru, Rengat, dan Pelalawan.
"Di Sumatera dan Kalimantan, asap juga cukup pekat dan sudah berlangsung selama satu minggu, karena terbawa angin masuk ke wilayah Batam dan Singapura," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopi Purwo Nugroho, Jakarta, Kamis (1/10/2015).
Dia memprediksi gejala alam El Nino akan terjadi hingga November mendatang. Hal ini dikhawatirkan akan meningkatkan kasus kebakaran hutan di Indonesia. "Ancamannya sampai November nanti," ucapnya.
Sementara itu berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatoligi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan kondisi kekeringan di Kalimantan dan Sumatera juga dipengaruhi siklon tropis selain El Nino yang tidak separah pada 1997 lalu.
"Ketika itu suhu permukaan laut lebih dingin di wilayah perairan Indonesia dan dampaknya lebih luas, kebakaran hutan ini terjadi, karena kekeringan di Sumatera dan Kalimantan yang dipengaruhi El Nino juga fenomena siklon tropis yang ada di Utara Indonesia sekitar Filipina sehingga di Kalimantan Tengah, Timur dan Sumatera, Jambi curah hujan lebih berkurang karena ada siklon tropis," terang Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG Kukuh Ribudiyanto.
Baca: Awas, El Nino Ganggu Indonesia Hingga November.
(kur)