Laporkan RJ Lino, Masinton Didukung 100 Pengacara
A
A
A
JAKARTA - Langkah Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu melaporkan dugaan Direktur Utama PT Pelindo II Richard Joost (RJ) Lino ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapat dukungan 100 pengacara yang tergabung dalam Komunitas Gerakan 98.
Pada Selasa 22 September 2015 lalu politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu melaporkan dugaan gratifikasi dari Dirut PT Pelindo II RJ Lino kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.
"Kami menyiapkan 100 pengacara Gerakan 98 untuk membela perjuangan membongkar mafia pelabuhan," kata salah satu anggota Komunitas Gerakan 98, Edysa Tarigan Girsang saat jumpa pers di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (27/9/2015). (Baca: KPK Telaah Laporan Dugaan RJ Lino ke Rini Soemarno)
Dia mempersoalkan tentang sikap RJ Lino yang mengadu kepada menteri dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pasca penggeledahan kantor Pelindo oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
Edysa menilai sikap Lino mengundang perhatian publik lalu mempertanyakan ada apa di balik peristiwa itu.
Menurut dia, publik juga merasa khawatir adanya kekuatan yang dapat menghalangi penanganan kasus di Pelindo II.
"Kekhawatiran ini setidaknyya muncul dengan adanya pernyataan dari pihak Mabes Polri yang meralat keberadaan tersangka dalam korupsi pengadaan mobile crane di Pelindo II," katanya.
PILIHAN:
Ribuan Prajurit TNI Siap Bertempur, Panglima: Akan Menegangkan!
Pada Selasa 22 September 2015 lalu politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu melaporkan dugaan gratifikasi dari Dirut PT Pelindo II RJ Lino kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.
"Kami menyiapkan 100 pengacara Gerakan 98 untuk membela perjuangan membongkar mafia pelabuhan," kata salah satu anggota Komunitas Gerakan 98, Edysa Tarigan Girsang saat jumpa pers di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (27/9/2015). (Baca: KPK Telaah Laporan Dugaan RJ Lino ke Rini Soemarno)
Dia mempersoalkan tentang sikap RJ Lino yang mengadu kepada menteri dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pasca penggeledahan kantor Pelindo oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
Edysa menilai sikap Lino mengundang perhatian publik lalu mempertanyakan ada apa di balik peristiwa itu.
Menurut dia, publik juga merasa khawatir adanya kekuatan yang dapat menghalangi penanganan kasus di Pelindo II.
"Kekhawatiran ini setidaknyya muncul dengan adanya pernyataan dari pihak Mabes Polri yang meralat keberadaan tersangka dalam korupsi pengadaan mobile crane di Pelindo II," katanya.
PILIHAN:
Ribuan Prajurit TNI Siap Bertempur, Panglima: Akan Menegangkan!
(dam)