Kenangan Yusril terhadap Sosok Adnan Buyung Nasution
A
A
A
JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra turut berduka cita atas wafatnya Pengacara Senior Adnan Buyung Nasution di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), pagi tadi.
Dia pun memiliki kenangan tersendiri terhadap Adnan Buyung. Dirinya pertama kali mengenal almarhum tahun 1975 ketika menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia bersama dengan putra Buyung almarhum, Iken BR Nasution.
"Almarhum sering menasehati saya semasa muda agar jadi pejuang demokrasi, hukum dan kebenaran," ujar Yusril melalui akun Twitter-nya di @Yusrilihza_Mhd, Rabu (23/9/2015).
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) mengakui tidak selalu sependapat dengan almarhum. Bahkan sering berdebat tentang masalah-masalah hukum dan konstitusi.
"Namun perbedaan pendapat itu tidaklah mengurangi rasa hormat, keakraban dan persaudaraan," terangnya.
Dirinya menilai mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini merupakan sosok yang memiliki pendirian teguh dan menghormati pendapat orang lain.
"Pak ABN (Adnan Buyung Nasution) adalah tipe manusia teguh pendirian, kadang ngotot, tapi menghormati pendirian orang lain yang berbeda," tulisnya.
Oleh karenanya, kepergian Adnan Buyung yang dikabarkan karena gangguan jantung membuat dirinya merasa kehilangan. Dia berharap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan.
"Ingin saya melayat beliau, namun pagi ini saya sudah berada di Belitung untuk merayakan Idul Adha. Salam saya kepada keluarga alm ABN. Semoga ikhlas dan tabah melepas kepergian beliau," tutupnya.
PILIHAN:
Adnan Buyung Wafat, PPP: Kita Kehilangan Pejuang HAM
Di Mata Jokowi Sosok Adnan Buyung Tokoh Panutan Bangsa
Boediono: Selamat Jalan Bang Buyung
Dia pun memiliki kenangan tersendiri terhadap Adnan Buyung. Dirinya pertama kali mengenal almarhum tahun 1975 ketika menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia bersama dengan putra Buyung almarhum, Iken BR Nasution.
"Almarhum sering menasehati saya semasa muda agar jadi pejuang demokrasi, hukum dan kebenaran," ujar Yusril melalui akun Twitter-nya di @Yusrilihza_Mhd, Rabu (23/9/2015).
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) mengakui tidak selalu sependapat dengan almarhum. Bahkan sering berdebat tentang masalah-masalah hukum dan konstitusi.
"Namun perbedaan pendapat itu tidaklah mengurangi rasa hormat, keakraban dan persaudaraan," terangnya.
Dirinya menilai mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini merupakan sosok yang memiliki pendirian teguh dan menghormati pendapat orang lain.
"Pak ABN (Adnan Buyung Nasution) adalah tipe manusia teguh pendirian, kadang ngotot, tapi menghormati pendirian orang lain yang berbeda," tulisnya.
Oleh karenanya, kepergian Adnan Buyung yang dikabarkan karena gangguan jantung membuat dirinya merasa kehilangan. Dia berharap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan.
"Ingin saya melayat beliau, namun pagi ini saya sudah berada di Belitung untuk merayakan Idul Adha. Salam saya kepada keluarga alm ABN. Semoga ikhlas dan tabah melepas kepergian beliau," tutupnya.
PILIHAN:
Adnan Buyung Wafat, PPP: Kita Kehilangan Pejuang HAM
Di Mata Jokowi Sosok Adnan Buyung Tokoh Panutan Bangsa
Boediono: Selamat Jalan Bang Buyung
(kri)