Buka Sail Tomini, Jokowi Ingin Indonesia Jadi Poros Maritim Dunia
A
A
A
PARIGI MAUTONG - Presiden RI Joko Widodo secara resmi membuka pelaksanaan Sail Tomini 2015 yang dilaksanakan di Pantai Kayu Bara, Teluk Tomini, Kecamatan Parigi Tengah, Kabupaten Parigi Mautong, Sulawesi Tengah.
Penyelenggaraan Sail Tomini 2015 dan Festival Boalemo tersebut bukan hanya sekedar event wisata Bahari tahunan berskala Internasional, tetapi yang paling esensial adalah bagaimana mempercepat pembangunan kelautan di daerah sehingga dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, penciptaan lapangan kerja dan sejumlah efek besar lainnya.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani. Puan menjelaskan, pelaksanaan Sail Tomini merupakan yang Sail yang ke tujuh setelah Sail Bunaken tahun 2009 di Sulawesi Utara, Sail Banda tahun 2010, Sail Wakatobi-Belitong tahun 2011, Sail Morotai tahun 2012, Sail Komodo tahun 2013, dan Sail Raja Ampat tahun 2014.
Puan berharap, penyelenggaraan Sail Tomini 2015 tidak hanya berhenti sebagai acara seremonial. Tetapi, Sail Tomini harus memberikan dampak dan manfaat bagi masyarakat sebagaimana landasan Sail Tomini ini digelar. Sail Tomini tidak hanya berdampak secara komprehensif pada pembangunan infrastruktur, tapi juga mencakup pembangunan manusia.
Karena itu, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla memandang acara Sail Tomini 2015 ini harus mendorong percepatan pembangunan. Karena, beberapa bulan sebelum acara Sail Tomini 2015 digelar, berbagai program infrastruktur dan pembangunan manusia telah dilakukan.
Bahkan, pendekatan yang dilakukan pemerintah pusat dalam penyelenggaraan Sail Tomini ini bisa dijadikan model percepatan pembangunan di daerah kepulauan.
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo, sesaat sebelum membuka pelaksanaan Sail Tomini mengapresiasi Sail Tomini 2015. Dia berharap, even tersebut terus dilaksanakan di masa mendatang dan ditingkatkan persiapan pelaksanannya.
Dikatakan, Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Karena itu, Indonesia akan menjadikan laut sebagai masa depan bangsa dengan menitikberatkan pembangunan di bidang kelautan. "Indonesia harus menjadi Poros Maritim Dunia,” tuturnya.
Poros Maritim merupakan konsep pembangunan yang melibatkan banyak kementerian, lembaga terkait. Untuk mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, tentu tidak hanya melalui pengembangan infrastruktur dan armada kapal niaga, namun pembangunan yang berorientasi pada lima pilar budaya maritim, menjaga dan mengelola sumber daya laut, pembangunan dan konektivitas maritim, diplomasi maritim, dan membangun kekuatan pertahanan maritim.
Hadir dalam acara itu Presiden Joko Widodo, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumberdaya Rizal Ramli, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Ribuan tamu dari dalam dan luar negeri hadir di Sail Tomini 2015. Beragam acara dilaksanakan seperti parade kapal layar tiang tinggi (yacht) dari berbagai negara, kapal perang (KRI), beragam kapal operasional pengamanan laut dari berbagai kementerian, serta kapal–kapal nelayan khas Sulawesi Tengah.
Tercatat ada 7 kapal perang asing, 21 kapal perang Indonesia, 11 kapal kementerian, puluhan kapal nelayan, lebih dari 100 yachter, 750 penari, 1.000 anggota paduan suara, belasan peterjun payung, dan paramotor yang hadir memeriahkan Sail Tomini 2015.
PILIHAN:
Buka Sail Tomini, Jokowi Minta Pemasaran Digenjot
Menteri Susi Berharap Masyarakat Datang ke Sail Tomini
Penyelenggaraan Sail Tomini 2015 dan Festival Boalemo tersebut bukan hanya sekedar event wisata Bahari tahunan berskala Internasional, tetapi yang paling esensial adalah bagaimana mempercepat pembangunan kelautan di daerah sehingga dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, penciptaan lapangan kerja dan sejumlah efek besar lainnya.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani. Puan menjelaskan, pelaksanaan Sail Tomini merupakan yang Sail yang ke tujuh setelah Sail Bunaken tahun 2009 di Sulawesi Utara, Sail Banda tahun 2010, Sail Wakatobi-Belitong tahun 2011, Sail Morotai tahun 2012, Sail Komodo tahun 2013, dan Sail Raja Ampat tahun 2014.
Puan berharap, penyelenggaraan Sail Tomini 2015 tidak hanya berhenti sebagai acara seremonial. Tetapi, Sail Tomini harus memberikan dampak dan manfaat bagi masyarakat sebagaimana landasan Sail Tomini ini digelar. Sail Tomini tidak hanya berdampak secara komprehensif pada pembangunan infrastruktur, tapi juga mencakup pembangunan manusia.
Karena itu, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla memandang acara Sail Tomini 2015 ini harus mendorong percepatan pembangunan. Karena, beberapa bulan sebelum acara Sail Tomini 2015 digelar, berbagai program infrastruktur dan pembangunan manusia telah dilakukan.
Bahkan, pendekatan yang dilakukan pemerintah pusat dalam penyelenggaraan Sail Tomini ini bisa dijadikan model percepatan pembangunan di daerah kepulauan.
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo, sesaat sebelum membuka pelaksanaan Sail Tomini mengapresiasi Sail Tomini 2015. Dia berharap, even tersebut terus dilaksanakan di masa mendatang dan ditingkatkan persiapan pelaksanannya.
Dikatakan, Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Karena itu, Indonesia akan menjadikan laut sebagai masa depan bangsa dengan menitikberatkan pembangunan di bidang kelautan. "Indonesia harus menjadi Poros Maritim Dunia,” tuturnya.
Poros Maritim merupakan konsep pembangunan yang melibatkan banyak kementerian, lembaga terkait. Untuk mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, tentu tidak hanya melalui pengembangan infrastruktur dan armada kapal niaga, namun pembangunan yang berorientasi pada lima pilar budaya maritim, menjaga dan mengelola sumber daya laut, pembangunan dan konektivitas maritim, diplomasi maritim, dan membangun kekuatan pertahanan maritim.
Hadir dalam acara itu Presiden Joko Widodo, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumberdaya Rizal Ramli, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Ribuan tamu dari dalam dan luar negeri hadir di Sail Tomini 2015. Beragam acara dilaksanakan seperti parade kapal layar tiang tinggi (yacht) dari berbagai negara, kapal perang (KRI), beragam kapal operasional pengamanan laut dari berbagai kementerian, serta kapal–kapal nelayan khas Sulawesi Tengah.
Tercatat ada 7 kapal perang asing, 21 kapal perang Indonesia, 11 kapal kementerian, puluhan kapal nelayan, lebih dari 100 yachter, 750 penari, 1.000 anggota paduan suara, belasan peterjun payung, dan paramotor yang hadir memeriahkan Sail Tomini 2015.
PILIHAN:
Buka Sail Tomini, Jokowi Minta Pemasaran Digenjot
Menteri Susi Berharap Masyarakat Datang ke Sail Tomini
(hyk)