Metamorfosa Andien, Megah dan Memukau

Rabu, 16 September 2015 - 10:08 WIB
Metamorfosa Andien, Megah dan Memukau
Metamorfosa Andien, Megah dan Memukau
A A A
JAKARTA - Mimpi indah itu akhirnya terwujud. Andien, penyanyi jazz papan atas Indonesia, sukses menggelar konser tunggal menandai karier panjangnya di belantika musik Tanah Air.

Bertajuk BRI–BNI Metamorfosa 15 Years Andien, konser di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, tadi malam sungguh megah dan tak biasa. Andien mengawali konser Metamorfosa dengan cantik. Dibuka dengan langgam Jawa dan iringan video background yang menampilkan wajah Andien dalam siluet hitam putih, konser yang dimulai pada pukul 20.30 WIB itu segera memantik rasa penasaran.

Plenarry Hall seketika larut dalam nuansa romantis kala penyanyi bernama asli Andini Aisyah Haryadi itu melantunkan hits milik Dewa 19, Aku di Sini Untukmu. Tembang itu mengalun indah dengan aransemen unik yang menyemburatkan kesan misterius. Teriakan penonton bergemuruh saat lagu dari grup vokal Warna, Rindu Ini, dibawakan dengan cara dan musik yang berbeda oleh Andien.

Sempat mengganti bajunya dengan sebuah gaun putih, Andien muncul bersama empat penari latar di atas panggung. ”Selamat malam semuanya, selamat datang di konser Metamorfosa. Saya nervous mau minum dulu,” ucap Andien yang tampak takjub bisa menyelenggarakan sebuah konser tunggal.

Suguhan beberapa lagu miliknya sendiri seperti ingin mengajak penonton bergoyang serta menghadirkan kor. Lagu-lagu yang pernah hits itu dihadirkan dengan aransemen berbeda. Hasilnya justru terdengar lebih mewah dan easy listening dari biasanya. Lalu satu per satu bintang tamu hadir dengan gaya mereka sendiri. Itu semua semakin memberikan sebuah kemasan hiburan yang kaya dan kreatif.

Pada saat jeda konser Andien menceritakan manis getirnya meniti karier. Penyanyi yang pernah merasakan tangan dingin maestro Elfa Secoria itu mengaku tidak akan melupakan bagaimana dirinya di-bully saat menceburkan diri bermain jazz. ”Saya dianggap sok karena masih muda. Saat live di sebuah stasiun televisi, sumpah, saya menangis saat itu,” kenangnya.

Andien mengungkapkan, dalam perjalanan setiap manusia pasti diwarnai banyak hal. ”Perjuangan dan pengalaman tak enak mengantarkan kita pada metamorfosa hidup, berbahagialah jadi tidak sempurna. Yang terpenting bagaimana bersyukur, menikmati kehidupan yang membuat hidup jadi gemilang. Maka nikmatilah kegemilangan masingmasing,” seru Andien yang tampak terharu, disusul menyanyikan Gemilang dan Satu yang Tak Bisa Lepas .

Tak hanya menampilkan kemampuan bernyanyi di atas panggung, Andien juga menyuguhkan kepiawaian berkomedi tunggal (stand up) . Selingan yang sangat segar pun makin membuat penonton memberikan aplaus panjang. ”Terima kasih semua buat yang sudah datang mendukung karier saya selama ini. Dukung terus perkembangan industri,” kata istri dari Irfan Wahyudi atau yang biasa disapa Ipe ini.

Metamorfosa, tak dimungkiri, menjadi cermin transformasi Andien selama 15 tahun berkarya. Angka 15 yang sangat berarti itu pun menjadi elemen penting dalam konser tunggalnya itu. Angka 15 dijabarkan dalam berbagai ide kreatif, dengan suguhan acara dari lima bintang tamu, lima desainer dan lima music director .

Bisa dikatakan konsep konser yang dimotori Berlian Entertainment dengan dukungan penuh Bank BRI dan BNI ini unik dan jarang dilakukan oleh musisi lain. Betapa tidak, bukan pekerjaan mudah untuk bisa mengolaborasikan berbagai aspek dalam sebuah konser musik yang sangat penting. Terbukti Andien berhasil melakukannya.

Pengorbanan serta perjuangan tak kenal lelah untuk menghadirkan konsep kemasan konser berbeda akhirnya terbayar lunas. Konser tadi malam layak dikenang sebagai konser indah musisi berdedikasi.

Thomasmanggalla
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5385 seconds (0.1#10.140)