Mantan Menkeu Ali Wardhana Tutup Usia

Selasa, 15 September 2015 - 10:36 WIB
Mantan Menkeu Ali Wardhana...
Mantan Menkeu Ali Wardhana Tutup Usia
A A A
JAKARTA - Mantan menteri keuangan pada era Orde Baru, Prof Ali Wardhana, meninggal dunia pada usia 87 tahun di Jakarta, pukul 15.30 WIB kemarin.

Sebelum meninggal Ali Wardhana menderita sakit paru-paru. Semasa hidupnya Ali dikenal sebagai penasihat perekonomian Orde Baru. Almarhum yang lahir di Solo, Jawa Tengah, 6 Mei 1928, itu pernah menjadi menteri keuangan periode 1968-1983 serta menteri koordinator ekonomi, industri dan pengawasan pembangunan periode 1983-1988.

Selama menjabat menteri keuangan, salah satu begawan ekonomi Indonesia ini memperkenalkan strategi pinjaman negara dan disiplin fiskal pada masa Orde Baru dengan melakukan pinjaman luar negeri untuk menutup defisit anggaran dalam APBN.

Putri pertamanya, Ika Wardhana Putri, menuturkan bahwa ayahnya telah tiga pekan dirawat di RS Medistra, tepatnya sejak 24 Agustus lalu. ”Sebenarnya sudah pernah waktu mudanya. Jadi ini (sakit paruparu kronis) terulang lagi,” ujarnya di Rumah Duka, Patra Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin.

Almarhum akan dikebumikan hari ini di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Kemarin sejumlah tokoh seperti mantan Presiden BJ Habibie dan mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim melayat saat jenazah disemayamkan di rumah duka. Ekonom senior Anwar Nasution mengatakan, jasa Ali Wardhana sangat besar dalam mengawal perekonomian Indonesia yang terancam kolaps pada awal era Orde Baru. ”Jasanya pada negara ini besar sekali,” kata Anwar.

Anwar, yang menjadi pernahmenjadiasistenAli, mengatakan, almarhum sanggup menurunkan inflasi tinggi (hyper inflation ) dari 650% pada 1966 hingga hanya mencapai 10% dalam kurun waktu tiga tahun. Selain itu, kata Anwar, Ali juga mampu memanfaatkan penerimaan dari sektor migas untuk mendorong pembangunan dan mencegah terjadinya ”The Dutch Disease ” ketika masa-masa keemasan harga minyak pada periode 1973- 1982.

”Kita bisa memanfaatkan uang minyak untuk membangun SD inpres, puskesmas, infrastrukturjalan, bendungan, serta swasembada pangan dan mengatur kurs devisa, sehingga memberikan insentif bagi pengembangan industri manufaktur,” kata mantan ketua BPK ini.

Anwar menambahkan, almarhum yang merupakan penggemar cerutu dan olahraga golf ini juga merupakan salah satu pencetus pentingnya reformasi dalam bidang perpajakan, sebagai antisipasi apabila periode keemasan harga minyak berakhir.

Ali Wardhana menyelesaikan pendidikan S-1 di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1958, mendapatkan gelar master of arts dari University of California Berkeley, Amerika Serikat, 1961. Dia menyelesaikan program PhD dari universitas yang sama pada 1962.

Rahmat fiansyah/ Sindonews/ant
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0608 seconds (0.1#10.140)