Dorong Interaksi Dunia Bisnis dan Masyarakat

Senin, 14 September 2015 - 10:27 WIB
Dorong Interaksi Dunia Bisnis dan Masyarakat
Dorong Interaksi Dunia Bisnis dan Masyarakat
A A A
MANTAN Chief Executive Officer (CEO) BP Edmund John Philip Browne memperingatkan hubungan antara bisnis dan masyarakat dalam kondisi berbahaya.

Dia menjelaskan, dunia bisnis kehilangan kepercayaan kepada orang-orang biasa. Buku terbarunya menyoroti bagaimana bisnis gagal mengaitkan diri dengan isu-isu lingkungan, sosial, dan politik. Kegagalan ini dapat menghancurkan dunia bisnis itu sendiri. Browne menilai, memberikan label pada isu-isu ini sebagai ”tanggung jawab sosial korporat” atau CSR membuat perusahaan- perusahaan hanya memasukkannya dalam ”saku sisi”.

Dia menyebut kegagalan Enron pada 2001 sebagai contoh bagaimana CSR hanya sebagai topeng kondisi yang buruk. ”Kesalahan memperlakukan masyarakat biasanya membawa pada kehancuran,” ujar Browne. Dalam buku berjudul Connect yang dirilis pekan lalu, dia menggambarkan jurang antara masyarakat dan bisnis besar. ”Pembangunan global masa depan akan terbatas jika bisnis terganjal oleh kebencian yang sangat merusak,” paparnya.

Dia menambahkan, ”Ini lebih dan lebih berbahaya.” ”Banyak mitra saya dalam bisnis mengatakan, Ya, ini siklus, mereka datang dan mereka pergi, para bankir dibenci dan mereka dicintai, orang di media sosial cinta hari ini, mereka akan benci besok, hidup terus berjalan.” ”Tapi, hidup berjalan jauh lebih cepat dibandingkan yang seharusnya. Perusahaan dapat hilang jika cadangan kepercayaan habis, perusahaan dapat terkena dampak buruknya,” tuturnya.

”Membuatnya benar itu lebih penting sekarang karena informasi bergerak sangat cepat di penjuru dunia. Orang terlalu mengandalkan CSR dan itu membuat banyak perusahaan menghilangkan aktivitas komunikasi dan terlibat terlalu banyak dengan para pemegang saham,” ungkapnya.

Dalam bukunya, dia mewawancarai tokoh-tokoh penting seperti Sheryl Sandberg dari Facebook, Lloyd Blankfein dari Goldman Sachs, mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, dan penemu World Wide Web Tim Berners-Lee. Meski demikian, dia optimistis masalah-masalah itu dapat diselesaikan.

arvin
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4953 seconds (0.1#10.140)