Singapura Belum Siap Terima Perubahan

Senin, 14 September 2015 - 10:26 WIB
Singapura Belum Siap...
Singapura Belum Siap Terima Perubahan
A A A
Partai Aksi Rakyat (PAP) meraih kemenangan mutlak pada pemilu Jumat (11/9) lalu dengan 69,89% suara dan merebut 83 dari 89 kursi parlemen.

Kemenangan PAP menjadi bukti bahwa Rakyat Singapura masih menginginkan stabilitas politik dan ekonomi. Mereka juga menolak perubahan.

Masyarakat Singapura khawatir ketika negaranya jatuh ke dalam krisis ekonomi. Dengan memilih PAP, mereka beranggapan kondisi Singapura dalam kondisi sehat dan tidak menghadapi kesulitan. Mereka sangat takut jika memilih partai oposisi yang tidak berpengalaman akan menjadikan bumerang kemudian hari. Ditambah lagi dengan pragmatisme yang melanda publik Singapura menjadikan keuntungan bagi PAP.

Rakyat Singapura juga tidak tertarik dengan demokrasi dan kebebasan seperti yang diinginkan partai-partai oposisi. Bagi sebagian rakyat Singapura, demokrasi hanya menjadi ”bumbu”, bukan sebagai ”bahan utama” dalam mewujudkan harapan mereka. Perubahan merupakan kata yang mahal di Singapura.

Stabilitas dan keberlanjutan program pemerintahan menjadi hal yang harus terus dilanjutkan karena menyangkut masa depan Singapura. Masyarakat Singapura tidak menginginkan ada gejolak, baik sosial maupun politik, yang bisa menghambat pertumbuhan ekonomi mereka menjadi negara yang unggul.

Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong mengungkapkan hasil pemilu menunjukkan Singapura menolak politik yang memecah belah dan mendukung pendekatan rasional untuk memecahkan permasalahan bangsa. ”Partai yang menentang tingginya anggaran pertahanan dan menyediakan pelayanan kesehatan gratis berhasil dikalahkan dengan meyakinkan,” kata Lee.

Lee menuturkan kampanye yang digelar PAP tidak terlalu menarik perhatian dibandingkan partai oposisi. Namun, rakyat Singapura justru memilih PAP. ”Pada 2011 saya berjanji akan memberikan janji terkait perumahan, kesehatan, transportasi, dan pekerja asing. Kita berhasil,” kata Lee, dikutip Channel News Asia .

Dengan kemenangan partai berkuasa, Lee diperkirakan akan tetap melanjutkan jabatannya. Selepas pemilu kali ini, menurut Lee, pemerintah akan melanjutkan ”langkah maju kedepan” dengan berbagai isu yang lebih inklusif berkaitan dengan kebutuhan sosial seperti manula dan keterlibatan masyarakat. Pemerintah Singapura mendengar suara yang berbeda dalam perpolitikan Singapura. ”Kita akan bergerak pada prinsip-prinsip yang fundamental,” tutur Lee.

Kemenangan PAP, kata Lee, disebabkan pergantian kepemimpinan PAP. Banyak figur baru yang bergabung dengan partai tersebut memberikan atmosfer baru. Kendati demikian, Lee mengajak seluruh rakyat Singapura untuk bersatu dan bekerja sama. ”Selalu ada satu kursi di meja bagi rakyat Singapura yang ingin membangun masa depan kita bersama. Ayo bergabung bersama kita. Ayo bekerja, bersama-sama,” ajaknya.

Dalam dua pekan mendatang, Lee memprioritaskan pembentukan kabinet. Salah satu posisi terpanas adalah menteri transportasi yang harus mengerti teknis hingga aspek politik. ”Menteri transportasi harus mampu berkomunikasi dengan rakyat. Dia harus mengerti dan memahami kebutuhan yang harus dilaksanakan,” ucap Lee, dikutip Straits Times .

Lee menjanjikan kabinetnya akan dipenuhi wajah-wajah baru. Sedangkan menteri lama yang berprestasi akan tetap dipertahankan. Dalam menjalankan pemerintahan ke depan, Lee berharap rakyat Singapura bisa bekerja sama dengan kabinetnya. Dia akan mewujudkan serangkaian ”Percakapan Singapura Kita” di mana masyarakat bisa memberikan ide tentang kebijakan perumahan, perawatan kesehatan, dan kesempatan bagi anak muda.

”Banyak pekerjaan yang harus dilaksanakan, kamu harus berdiskusi, kamu harus bersahabat, kamu juga harus berpikir dan merealisasikan,” katanya mengenai hal yang harus dikerjakan para menterinya. Lee mengungkapkan pemerintahannya ke depan juga akan mendekati semua kalangan, mulai dari kelompok aktivis hingga lembaga nirlaba.

”Komunitas anak muda dengan ketertarikan yang berbeda seperti binatang, pendidikan, dan seni juga didorong agar terlibat membantu pemerintah. Kita juga akan bekerja secara langsung dengan mereka,” tuturnya, dikutip Today .

Ketika disinggung tentang apakah kemenangan PAP disebabkan popularitas figur Lee? Dia mengabaikan itu. Poster Lee tersebar di seluruh wilayah Singapura dan menjadi ikon utama. ”Kemenangan PAP tidak bisa didasarkan kemenangan satu orang,” tuturnya.

Dia menganggap kemenangan PAP disebabkan substansi di mana rakyat Singapura menginginkan kehidupan yang lebih baik. ”Rakyat Singapura tidak percaya hanya pada satu orang, tapi satu tim,” imbuhnya. Menurut Deputi PM Singapura Tharman Shanmugaratnam, rakyat menginginkan kemajuan yang solid, bukan prestasi yang tiba-tiba. Kemajuan yang kuat mampu membuat kehidupan rakyat akan lebih baik. ”Itu bukan hanya dorongan, melainkan kebijaksanaan rakyat Singapura,” ujarnya.

Shanmugaratnam mampu memimpin tim PAP memenangkan pemilu di Jurong GRC dengan 79,3% suara. ”Rakyat memberikan kepercayaan kepada PAP, baik kepemimpinan maupun rencana ke depan,” ujarnya.

Selanjutnya, bagaimana PAP mengalahkan partai-partai oposisi? PAP memberikan bukti, sedangkan oposisi masih menjanjikan mimpi. Menurut Menteri Luar Negeri dan Hukum Singapura K Shanmugam, PAP memberikan bukti, rakyat tidak bisa dibohongi. ”Politisi tidak boleh meninggalkan banyak pertanyaan yang tidak dijawab saat kampanye. Sedangkan saya mampu menjawab semua pertanyaan rakyat,” tuturnya.

Selain itu, kandidat anggota parlemen PAP menampilkan politisi yang memiliki karakter, integritas, dan kejujuran. Dengan demikian, publik akan tertarik dengan mereka. ”Masyarakat memilih kandidat anggota parlemen berdasarkan karakter orang. Setelah itu, mereka akan bertanya dari partai mana kandidat itu berasal?” tutur Shanmugam.

Sebagai partai berkuasa, Shanmugam mengungkapkan kepercayaan publik harus dijaga ketat dengan kerja keras. ”Jika Anda melakukan kesalahan, Anda akan dihukum,” ucapnya. Rakyat Singapura berharap PAP akan melanjutkan tanggung jawab menjadikan negara itu lebih maju.

”Partai apa pun nanti yang memenangi pemilu ini dan menguasai kursi pemerintah, saya berharap mereka dapat menuntaskan tanggung jawab dengan baik dan mampu membuat Singapura menjadi lebih maju dan sejahtera,” ungkap seorang guru sekolah Gayathri Chandra, 24, seusai mencoblos di tempat pemilihan umum (TPU), dikutip AFP .

Andika hendra/muh shamil
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0774 seconds (0.1#10.140)