Jamaah Haji Dilarang Dekati Unta

Minggu, 13 September 2015 - 18:08 WIB
Jamaah Haji Dilarang Dekati Unta
Jamaah Haji Dilarang Dekati Unta
A A A
MEKKAH - Pemerintah Indonesia bertindak cepat dalam mengantisipasi ancaman penyebaran virus Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV) yang terjadi di wilayah Arab.

Sebagai bentuk pencegahan, jamaah dilarang berdekatan dengan unta serta mengonsumsi susunya.Saat ini virus yang penyebarannya bisa melalui unta ini terdeteksi di beberapa kota, di antaranya di Riyadh, Arab Saudi.

Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Mekkah, dr Thafsin Alfarizi mengatakan jamaah telah diimbau tidak mendekati peternakan unta dan jangan meminum susunya karena dapat menularkan penyakit di unta tersebut.

“Imbauan ini sesuai dengan yang disampaikan Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian Kesehatan Arab Saudi,” katanya, Minggu (13/9/2015).

Thafsin menambahkan, jamaah dapat makan daging unta asalkan sudah dimasak dalam suhu yang cukup tinggi sehingga virus penyakit mati.

Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, Chairul Radjab Nasution menambahkan, pemerintah memang terus memproteksi jamaah agar tidak tertular virus penyakit.

Salah satunya dengan mengimbau jamaah selalu mengenakan masker untuk melindungi dari debu dan kepadatan manusia saat puncak haji, yang bisa saja menularkan virus dan penyakit apapun.

“Karena itu memakai masker menjadi sangat penting. Selain itu harus menjaga pola hidup bersih dengan mencuci tangan,” ujarnya.

Dia juga meminta kepada jamaah untuk banyak minum air karena suhu udara di Arab Saudi sangat panas dan lembab.

Chairul menambahkan, saat ini beberapa kasus MERS-CoV atau virus unta terjadi di beberapa rumah sakit di Riyadh, Arab Saudi.

“Seluruh tim kesehatan sudah dibekali sistem untuk menjaga jamaah haji agar jangan tidak terkontaminasi. Hingga kembali ke Tanah Air. Seluruh embarkasi sudah diproteksi dan jamaah akan dipantau minimal hingga dua minggu setelah tiba,” tuturnya.

Menurutnya, saat jamaah yang panas tinggi sampai di atas 38 derajat celcius harus segera ditangani. “Sampai saat ini memang belum ada. Tapi sekarang ini yang banyak adalah dehirasi karena minum kurang. Selain itu ada darah tinggi dan jantung,” tuturnya.

Dia menegaskan terpenting adalah menjaga kondisi tubuh agar tidak kelelahan dengan mengurangi ibadah sunah. “Dua minggu sebelum wukuf diharapkan istirahat di pondokan, menjaga aktivitas agar tidak terlalu kena panas,” tandasnya.

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin pada Kamis 10 September lalu mengimbau jamaah dan petugas haji untuk berpola hidup sehat.

Mulai dengan rajin cuci tangan, mengonsumsi makanan yang sehat dan teratur, serta tidak berdekatan dengan binatang yang menjadi media penyebarluasan virus MERS-CoV.

“Seperti misalnya unta, tidak perlu kiranya kita berdekatan. Apalagi meminum susu unta yang mentah. Itu sama sekali dilarang karena sangat besar berpotensi terkena virus MERS-CoV,” katanya.


PILIHAN:


Ekonomi Terpuruk, PKS Doakan Jokowi-JK
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2345 seconds (0.1#10.140)