Asap Mulai Tutupi Singapura-Malaysia

Minggu, 13 September 2015 - 10:34 WIB
Asap Mulai Tutupi Singapura-Malaysia
Asap Mulai Tutupi Singapura-Malaysia
A A A
JAKARTA - Asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan mulai menutupi wilayah Singapura dan sebagian barat Sarawak, Malaysia.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, angin yang bertiup ke arah timur laut menyebabkan asap mulai menjangkau wilayah negara tetangga tersebut. “Angin yang mengarah ke timur laut menyebabkan asap dari Riau, Jambi, dan Sumsel menutup wilayah Singapura, sementara asap di Kalimantan Barat menyebabkan bagian barat Sarawak (Peninsular) Malaysia tertutup asap sedang,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya kemarin.

Akibatnya, kualitas udara di Singapura pada Jumat (11/9) pukul 19.00 waktu setempat berada pada level tidak sehat dengan indeks standar polusi (PSI) 129-148. Pada hari itu titik panas (hotspot) di Sumatera pada pukul 16.00 WIB ada di 665 titik yang tersebar di Sumsel 475, Bengkulu (10), Jambi (83), Babel (45), Lampung (25), Riau (12), Sumbar (8), Kepri (5), Sumut dan Aceh (1).

BNPB menjelaskan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan paling sulit dipadamkan dan mudah meluas seperti halnya pada 2014 lalu. Dari satelit terlihat asap tebal di Sumsel menutup Jambi dan Riau. Jarak pandang di Pekanbaru 700 meter, Rengat dan Pelalawan 200 meter, Dumai 400 meter, Jambi 400-800 meter dan Kalsel kurang dari 500 meter. Kualitas udara di Riau dan Jambi pada level berbahaya sehingga sekolah-sekolah masih diliburkan.

Semua penerbangan juga dibatalkan di Bandara SSK II Pekanbaru pada Sabtu (12/9). “Sementara hampir 80% wilayah Kalimantan tertutup asap dengan tingkat kepekatan sedang hingga tinggi,” ujarnya. Upayapemadamanjugaterus dilakukan di semua daerah yang terbakar. Namun pembakaran juga masih terus berlangsung. Hal ini terlihat dari jumlah hotspot yang meningkat, khususnya di Sumatera Selatan dan Kalimantan. “Mungkin hanya hujan deras yang mampu memadamkan semuanya,” katanya.

Kemarin, 10 penerbangan tujuan Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, dan 9 penerbangan sebaliknya dibatalkan akibat asap pekat. Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam Suwarso mengatakan, pembatalan penerbangan dari Sumatera daratan ataupun dari Batam rata-rata karena dampak asap pekat sehingga tidak memungkinkan ada penerbangan.

“Dengan kondisi seperti ini, kami juga kehilangan potensi pendapatan hingga ratusan juta akibat banyaknya pembatalan,” kata Suwarso.

Bakti munir/ant
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8849 seconds (0.1#10.140)