Teddy Lhaksmana Jadi Pangdam Jaya

Sabtu, 12 September 2015 - 11:02 WIB
Teddy Lhaksmana Jadi Pangdam Jaya
Teddy Lhaksmana Jadi Pangdam Jaya
A A A
JAKARTA - Mabes TNI akhirnya menetapkan Staf Ahli Bidang Hankam Badan Intelijen Negara (BIN) Mayjen TNI Teddy Lhaksmana WK sebagai pangdam Jaya.

Pengisian jabatan ini dilakukan setelah kurang lebih sebulan posisi pangdam Jaya kosong. Teddy menggantikan Agus Sutomo yang dimutasi menjadi dankodiklat TNI AD. Penunjukan Teddy didasarkan pada Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/748/IX/2015 tanggal 10 September 2015 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Ada 51 perwira tinggi (pati) TNIyangmengalamimutasi.

” Iya, benar sudah dipilih, Mayjen TNI Teddy Lhaksmana ditunjuk sebagai pangdam Jaya,” ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wuryanto di Jakarta kemarin. Wuryanto mengatakan, kemungkinan yang bersangkutan mulai melaksanakan tugasnya pada pekan depan setelah melakukan serah terima jabatan (sertijab). Lulusan Akademi Militer (Akmil) angkatan 1983 tersebut dinilai berhasil dalam menjalankan tugasnya saat menjadi kasdam Jaya pada 2013 lalu.

Dari informasi yang dihimpun, Teddy pernah menjabat sebagai komandan Grup I Kopassus, dandenma Mabesad, danpusintelad, kemudian kasdam Jaya dan pernah pula menjadi staf khusus KSAD. Adapun jabatan kadispenad akan diisi Staf Khusus Kasad Brigjen TNI M Sabrar Fadhilah. Wuryanto mengatakan dirinya akan mengisi jabatan sebagai kasdam III Siliwangi.

”Saya digantikan oleh Pak Sabrar. Beliau lebih hebat, lebih bagus, mantan ajudan Wapres Boediono. Saya ke Bandung sebagai kasdam III Siliwangi. Sertijab belum tahu, semoga secepatnya,” ucapnya. Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya mengatakan, selama ini penunjukan perwira tinggi di jajaran TNI sudah dilakukan dengan menggunakan mekanisme internal Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti).

Karena itu, penempatan seseorang benar-benar dipikirkan, terlebih untuk jabatan di Ibu Kota Negara. ”Itu kenapa posisi ini kosong sejak lama karena Jakarta beda dengan daerah. Orang kalau sudah megang Jakarta kariernya melonjak. Apalagi Jakarta, daerah khusus harus dipimpin oleh orang dengan kualifikasi khusus juga,” ujarnya.

Sucipto
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8015 seconds (0.1#10.140)