Garut Jadi Tujuan Migrasi Elang Asia Timur
A
A
A
GARUT - Kabupaten Garut, Jawa Barat menjadi tujuan migrasi burung elang dari kawasan Asia Timur. Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK) mendata, burungburung elang tersebut menjadikan Gunung Guntur, Papandayan, Kamojang, dan Talaga Bodas sebagai daerah tujuan.
”Musim dingin di Asia Timur membuat burungburung ini menempuh ribuan kilometer untuk bermigrasi ke wilayah Garut. Kawasan Guntur, Papandayan, Kamojang, dan Talaga Bodas merupakan daerah tujuan elangelang ini,” kata Zaini Rahman, peneliti Pusat Konservasi Elang Kamojang, kemarin. Zaini menjelaskan, keberadaan burung pemakan daging di Garut tersebut hanya untuk menunggu musim dingin di beberapa negara Asia Timur selesai.
Menurut dia, kondisi geografis Kabupaten Garut memiliki arti yang sangat penting dalam siklus migrasi burung elang. ”Elang termasuk pemangsa yang berada di puncak rantai makanan yang bisa memengaruhi populasi satwa lain di habitatnya. Keberadaan elang juga bisa menunjukkan kualitas suatu kawasan, apakah masih bagus atau tidak,” jelasnya.
Sebagai upaya meningkatkan populasi elang di kawasan Kamojang dan menjaga keseimbangan ekosistem, pihaknya melakukan pelepasliaran elang yang ada di PKEK. Elangelang yang ada di PKEK kebanyakan didapat dari masyarakat yang secara sukarela menyerahkannya untuk kemudian dilepasliarkan di alam bebas.
Sylvana Ratina, kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Barat, mengungkapkan bahwa keberadaan PKEK yang merupakan hasil kerja sama BBKSDA dengan Raptor Indonesia dan Pertamina Geothermal Energy (PGE) ini, sangat penting dalam upaya peningkatan populasi elang.
”Kami harap masyarakat mau secara sukarela menyerahkan elang yang mereka pelihara kepada lembaga-lembaga konservasi agar kemudian bisa dilepasliarkan,” katanya.
Fani ferdiansyah
”Musim dingin di Asia Timur membuat burungburung ini menempuh ribuan kilometer untuk bermigrasi ke wilayah Garut. Kawasan Guntur, Papandayan, Kamojang, dan Talaga Bodas merupakan daerah tujuan elangelang ini,” kata Zaini Rahman, peneliti Pusat Konservasi Elang Kamojang, kemarin. Zaini menjelaskan, keberadaan burung pemakan daging di Garut tersebut hanya untuk menunggu musim dingin di beberapa negara Asia Timur selesai.
Menurut dia, kondisi geografis Kabupaten Garut memiliki arti yang sangat penting dalam siklus migrasi burung elang. ”Elang termasuk pemangsa yang berada di puncak rantai makanan yang bisa memengaruhi populasi satwa lain di habitatnya. Keberadaan elang juga bisa menunjukkan kualitas suatu kawasan, apakah masih bagus atau tidak,” jelasnya.
Sebagai upaya meningkatkan populasi elang di kawasan Kamojang dan menjaga keseimbangan ekosistem, pihaknya melakukan pelepasliaran elang yang ada di PKEK. Elangelang yang ada di PKEK kebanyakan didapat dari masyarakat yang secara sukarela menyerahkannya untuk kemudian dilepasliarkan di alam bebas.
Sylvana Ratina, kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Barat, mengungkapkan bahwa keberadaan PKEK yang merupakan hasil kerja sama BBKSDA dengan Raptor Indonesia dan Pertamina Geothermal Energy (PGE) ini, sangat penting dalam upaya peningkatan populasi elang.
”Kami harap masyarakat mau secara sukarela menyerahkan elang yang mereka pelihara kepada lembaga-lembaga konservasi agar kemudian bisa dilepasliarkan,” katanya.
Fani ferdiansyah
(ars)