1.040 Bus Angkut Jamaah ke Arafah

Jum'at, 11 September 2015 - 10:32 WIB
1.040 Bus Angkut Jamaah ke Arafah
1.040 Bus Angkut Jamaah ke Arafah
A A A
JEDDAH - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus mematangkan rencana pergerseran 158.200 jamaah haji Indonesia dari Mekkah ke Padang Arafah, menjelang puncak haji atau wukuf.

PPIH telah menyiapkan 1.040 bus untuk mengangkut jamaah dari pemondokan ke Arafah pada 8 Zulhijah (20/9) secara bolak-balik. Letak Padang Arafah berada di tenggara Masjidilharam dengan jarak tempuh sekitar 20 kilometer (km). Sedangkan jamaah yang melakukan tarwiyah (ke Mina terlebih dahulu) akan diberangkatkan pada 7 Zulhijah (19/9).

”Rencananya pemberangkatan jamaah dibagi ke dalam tiga shift,” kata Kepala Satuan Operasional (Kasatops) Arafah- Muzdalifah-Mina (Armina) Letnan Kolonel (Letkol) TNI Abu Haris Mutohar kemarin. Rombongan pertama diberangkatkan pada pukul 08.00 waktu Arab Saudi (WAS). Dilanjutkan rombongan kedua yang dilepas pada pukul 12.00 dan rombongan terakhir diangkut pukul 16.00. Masing-masing bus mengangkut 50 jamaah yang beroperasi secara bolak-balik.

Ditargetkan pada pukul 24.00 semua jamaah sudah terangkut semua menuju ke Arafah. ”Di Arafah kita menempati 52 maktab yang masing-masing maktab dilayani 20 unit bus. Satu maktab berisi sekitar 3.000 jamaah,” imbuhnya. Sebanyak 1.400 petugas nonkloter dan 1.800 petugas kloter dikerahkan untuk melayani jamaah. Abu Haris menandaskan, setiap pos dan bidang kerja sudah dipersiapkan untuk paling penting dalam prosesi haji yakni prosesi Armina.

Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Jamaah dan Keamanan PPIH Arab Saudi, Kolonel TNI Tri Budi Utomo menambahkan, sebanyak 51 personel TNI/Polri dikerahkan untuk mengamankan puncak haji di Armina. Sebelumnya mereka bertugas di bandara, Masjid Bir Ali, Masjid Nabawi di Madinah, dan Masjidilharam di Mekkah.”Personel TNI yang dikerahkan sebanyak 29 orang, sedangkan 22 orang lagi dari Polri,” kata Asisten Personalia (Aspers) Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ini.

Mereka telah berkoordinasi dengan kepolisian Arab Saudi sehingga jika ada jamaah yang menjadi korban tindak kejahatan selama prosesi di Armina, akan ditangani dengan mengikuti prosedur berjenjang. Prosedur itu sudah disusun bersama antara Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi. Jamaah yang menjadi korban kejahatan diimbau segera melapor ke petugas perlindungan jamaah di tingkat sektor, daerah kerja (daker), hingga Kantor Urusan Haji (KUH). ”Setelah menerima laporan, petugas perlindungan jamaah segera menindaklanjuti laporan jamaah tersebut,” tegasnya.

Layanan Makan

Selama di Armina, jamaah bakal menerima layanan makan sebanyak 15 kali. Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Sri Ilham Lubis mengatakan, jamaah juga mendapatkan satu snackberat selama di Armina. Untuk jatah makan, empat kali dibagikan di Arafah yaitu makan malam pada 8 Zulhijah dan tiga kali makan pada 9 Zulhijah.

Adapun makan pagi, makan siang, makan malam sampai sebelum keberangkatan di Muzdalifah. Sebelum berangkat ke Muzdalifah pada 9 Zulhijah malam, jamaah juga dibekali snack berat berupa sebungkus roti manis kurma jenis sukkari, delapan jus buah, satu mi instan, tiga botol air mineral, dan apel. Setelah mabit atau menginap di Muzdalifah, jamaah tinggal di Mina.

Layanan konsumsi di Mina diberikan mulai 10-13 Zulhijah pada siang hari. Dengan demikian, ada 11 kali layanan makan untuk di Mina. PPIH juga akan memberikan paket kelengkapan berupa teh, gelas, krim, kecap, gula pasir, sambal, serta saus.

Laporan Wartawan Koran Sindo
Sunu Hastoro F Mekkah
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5917 seconds (0.1#10.140)