Kabut Asap Makin Mengkhawatirkan

Jum'at, 11 September 2015 - 10:26 WIB
Kabut Asap Makin Mengkhawatirkan
Kabut Asap Makin Mengkhawatirkan
A A A
PALEMBANG - Kebakaran hutan di Pulau Sumatera semakin mengkhawatirkan. Di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), seluruh sekolah diliburkan terkait asap pekat yang melanda kawasan tersebut. Sementara di daerah lain, sejumlah penerbangan dibatalkan.

Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Palembang menginstruksikan seluruh sekolah untuk meliburkan siswanya mulai Kamis hingga besok.

”Jika Minggu (13/9) kondisi udara masih memburuk, bisa jadi libur diperpanjang,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Palembang Ahmad Zulinto di Palembang kemarin. Dia berharap orang tua siswa ikut mengawasi anak-anak mereka selama kegiatan belajarmengajar di sekolah diliburkan.

Sementara di Jambi, semua penerbangan dari dan menuju Bandara Sultan Thaha Syaifuddin (STS) Jambi, kemarin, dibatalkan karena kabut asap yang semakin pekat menyelimuti daerah itu. Kepala Unit Operasional Bandara STS Jambi Parolan Simanjuntak mengatakan, total ada 40 frekuensi penerbangan, yakni 20 kedatangan dan 20 keberangkatan.

”Bahkan, 10 rute penerbangan sejak lima hari lalu malah sudah membatalkan, sampai dengan 10 hari ke depan,” katanya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, jarak visibilitas di Jambi berada di bawah 1.000 meter, dengan jarak pandang terendah mencapai 400 meter. Padahal, idealnya jarak pandang untuk pesawat mendarat 2.200 meter.

”Dari tadi (kemarin) pagi kabut tebal masih menyelimuti bandara, sehingga pesawat tidak ada yang mendarat,” kata prakirawan cuaca BMKG Jambi, Gumilang Denadyan. Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menerjunkan 1.150 prajuritnya Sumsel untuk mengatasi kabut asap akibat kebakaran hutan yang semakin meluas.

”Pemerintah baru kemarin sore memberikan perintah. Laksanakan tugas dengan baik. Kepada setiap satuan tugas untuk dapat menyisir sudut hutan dan mencari titik-titik api yang bisa menimbulkan kebakaran, lakukan pemadaman walaupun dengan alat seadanya,” ujarnya saat apel kesiapan prajurit di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, kemarin.

Dia menjabarkan, nantinya dua satuan setingkat batalion akan dikirim ke Sumsel, sedangkan satu batalion dikirim ke Jambi. Para prajurit nantinya bakal dilengkapi dengan sepatu boot, masker, dan mesin pompa air masing-masing batalion dengan pipa sepanjang 60 meter. Tidak hanya itu, TNI juga menyiapkan 1.500 pasukan cadangan yang sewaktu-waktu dapat digerakkan.

Ada beberapa titik kebakaran yang akan menjadi prioritas pemadaman, yakni di Musi Banyu Asin dan Ogan Komering Ilir (OKI). Saat ini, proses pemadaman termasuk pemadaman melalui udara sudah berlangsung. Tidak hanya itu, TNI juga menyiapkan pesawat Hercules untuk melakukan rekayasa cuaca. Namun, hal ini bisa dilakukan apabila di langit ada awan.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini juga menginstruksikan dan memerintahkan kepada Polisi Militer (PM) untuk melakukan tindakan polisionil bersama kepolisian bila ditemukan oknum-oknum pelaku pembakaran hutan. ”Tindakan polisionil. Artinya kalau ada apa-apa dia (PM) menangkap, kemudian menyerahkan kepada kepolisian setempat, dan mengamankan masyarakat; jangan sampai TNI lagi kerja, kemudian ada masyarakat yang tidak membantu masuk ke area,” jelasnya.

Gatot menduga kebakaran hutan yang terus berulang, disebabkan ulah oknum yang tidak bertanggung jawab. Apalagi, kebakaran selalu terjadi pada musim kemarau. Karenaitu, dibutuhkan penanganan dan pencegahan sejak awal. Kapuspen TNI Mayjen Endang Sodik mengatakan, total prajurit yang diterjunkan untuk membantu pemadaman api dari awal mencapai, 2.150 personel. Belum termasuk yang diberangkatkan saat ini.

”Kami bersinergi dengan sejumlah pihak seperti, BKSDA, PoldaJambi, BPBD. Saat ini kabut asap diJambi sudah mulai menurun, selain karena turun hujan juga di sana,” katanya. Pihaknya berharap, selain peralatan yang dimiliki TNI, pemerintah daerah juga menyiapkan alat pemadam yang nantinya digunakan prajurit.

Sucipto/ant
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1306 seconds (0.1#10.140)