Menguatkan Ekonomi Mikro
A
A
A
Nasrul Hadi
Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Aktivis HMI
Melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS menjadi persoalan besar bagi negara Indonesia saat ini. Bagaimana tidak, ketidakstabilan ekonomi menjadi ujian berat yang harus diselesaikan pemerintah.
Namun, selama ini kita terlalu fokus pada angka-angka besar serta korporasi besar dan melupakan sektor ekonomi mikro. Perlu diketahui, pertumbuhan perekonomian yang maju berawal dari kapasitas perusahaan lokalnya, termasuk di dalamnya koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berjalan lancar. Produktifnya suatu negara juga bergantung pada produktifnya usaha kecil tersebut.
Oleh karena itu, usaha kecil mikro dianggap memiliki peran penting dalam menopang perekonomian nasional. Dalam meningkatkan produktivitas bisnis ekonomi mikro, pemerintah bertanggung jawab atas input yang diperlukan perusahaan. Peningkatan sumber daya manusia, perkembangan teknologi, ketersediaan informasi, regulasi yang mendukung dan modal yang memadai harus siap dibantu oleh pemerintah demi terciptanya nilai bagi perusahaan dan kemakmuran masyarakat.
Selain itu iklim kompetisi yang fair juga dibutuhkan. Oleh karena itu, perusahaan harus menyiapkan asetnya dalam menghadapi persaingan. Dalam hal ini, aset lunak seperti pelatihan, teknologi, research and development (R&D) menjadi suatu keharusan dalam mewujudkan inovasi dan kompetisi yang bagus. Adanya inovasi tersebut menjadikan perusahaan kecil bergerak lebih maju dalam menentukan posisi strategisnya.
Dengan demikian bisnis mikro bisa berjalan dengan lancar. Memiliki konsumen yang kritis juga menjadi hal penting dalam pertumbuhan ekonomi mikro. Ekonomi yang bergerak maju memerlukan konsumen yang penuntut; yaitu konsumen yang mengharapkan produk dan pelayanan yang berkualitas bagus. Dengan adanya konsumen penuntut tersebut menjadi pengawasan yang baik dan memberi pemahaman bagi perusahaan dalam menyediakan produk yang diharapkan pasar.
Hal terpenting lainnya adalah klaster industri. Klaster bisa membangun suatu kawasan ekonomi yang produktif dan inovatif. Meski bagi negara berkembang klaster dianggap kurang penting. Namun, untuk menyiapkan negara ini menjadi negara maju hal ini harus dilakukan. Karena klaster bisa menciptakan produk unggulan dan melibatkan berbagai industri terkait.
Oleh karena itu, sangatlah penting bagi negara memperkuat perekonomian mikro dengan mempertimbangkan dan menjalankan hal d iatas. Dengan kuatnya ekonomi mikro maka masyarakat Indonesia bisa hidup makmur. Jaya Indonesiaku !
Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Aktivis HMI
Melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS menjadi persoalan besar bagi negara Indonesia saat ini. Bagaimana tidak, ketidakstabilan ekonomi menjadi ujian berat yang harus diselesaikan pemerintah.
Namun, selama ini kita terlalu fokus pada angka-angka besar serta korporasi besar dan melupakan sektor ekonomi mikro. Perlu diketahui, pertumbuhan perekonomian yang maju berawal dari kapasitas perusahaan lokalnya, termasuk di dalamnya koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berjalan lancar. Produktifnya suatu negara juga bergantung pada produktifnya usaha kecil tersebut.
Oleh karena itu, usaha kecil mikro dianggap memiliki peran penting dalam menopang perekonomian nasional. Dalam meningkatkan produktivitas bisnis ekonomi mikro, pemerintah bertanggung jawab atas input yang diperlukan perusahaan. Peningkatan sumber daya manusia, perkembangan teknologi, ketersediaan informasi, regulasi yang mendukung dan modal yang memadai harus siap dibantu oleh pemerintah demi terciptanya nilai bagi perusahaan dan kemakmuran masyarakat.
Selain itu iklim kompetisi yang fair juga dibutuhkan. Oleh karena itu, perusahaan harus menyiapkan asetnya dalam menghadapi persaingan. Dalam hal ini, aset lunak seperti pelatihan, teknologi, research and development (R&D) menjadi suatu keharusan dalam mewujudkan inovasi dan kompetisi yang bagus. Adanya inovasi tersebut menjadikan perusahaan kecil bergerak lebih maju dalam menentukan posisi strategisnya.
Dengan demikian bisnis mikro bisa berjalan dengan lancar. Memiliki konsumen yang kritis juga menjadi hal penting dalam pertumbuhan ekonomi mikro. Ekonomi yang bergerak maju memerlukan konsumen yang penuntut; yaitu konsumen yang mengharapkan produk dan pelayanan yang berkualitas bagus. Dengan adanya konsumen penuntut tersebut menjadi pengawasan yang baik dan memberi pemahaman bagi perusahaan dalam menyediakan produk yang diharapkan pasar.
Hal terpenting lainnya adalah klaster industri. Klaster bisa membangun suatu kawasan ekonomi yang produktif dan inovatif. Meski bagi negara berkembang klaster dianggap kurang penting. Namun, untuk menyiapkan negara ini menjadi negara maju hal ini harus dilakukan. Karena klaster bisa menciptakan produk unggulan dan melibatkan berbagai industri terkait.
Oleh karena itu, sangatlah penting bagi negara memperkuat perekonomian mikro dengan mempertimbangkan dan menjalankan hal d iatas. Dengan kuatnya ekonomi mikro maka masyarakat Indonesia bisa hidup makmur. Jaya Indonesiaku !
(ars)