Mahathir Mohamad Siap Ditangkap

Kamis, 10 September 2015 - 12:17 WIB
Mahathir Mohamad Siap Ditangkap
Mahathir Mohamad Siap Ditangkap
A A A
KUALA LUMPUR - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad kemarin menegaskan, dia siap ditangkap polisi karena menghadiri demonstrasi Bersih 4 pada beberapa waktu lalu.

Dia pun menyatakan siap bekerja sama dengan aparat keamanan yang hendak menginterogasi dan menangkapnya. Mahathir sebelumnya menyerukan PM Najib Razak mengundurkan diri karena skandal korupsi perusahaan investasi negara 1MDB pada demonstrasi Bersih pada 29 dan 30 Agustus lalu.

Konflik antara Mahathir dan Najib memicu kekhawatiran perpecahan UMNO (Organisasi Nasional Melayu Bersatu) yang memimpin pemerintahan Malaysia sejak kemerdekaan pada 1957. ”Itu (interogasi dan penangkapan) merupakan hak (otoritas keamanan). Tangkap saya!” kata Mahathir kepada reporter saat tiba di bandara setelah perjalanan dari Yordania.

”(Biarlah mereka) menginvestigasi. Itu pekerjaan mereka,” ujar Mahathir, dikutip Reuters . Politisi berusia 90 tahun ini mengungkapkan, dia membaca koran yang mengabarkan upaya polisi yang hendak menginterogasinya. ”Tentunya saya akan datang (kantor polisi). Jika polisi meminta kamu untuk interogasi, kamu juga harus datang. Itulah cara hidup di Malaysia,” tambahnya.

Didampingi ratusan pendukungnya, Mahathir membela pernyataannya yang diucapkan saat konferensi pers pada demonstrasi Bersih. Saat itu dia menuding para pemimpin UMNO korup. ”Itulah yang saya ketahui. Saya mengetahui mereka (pejabat UMNO) disuap. Jangan berpura-pura, jangan berbohong.

Ceritakan kebenaran,” ujarnya. Beberapa hari setelah demonstrasi pada 29 dan 30 Agustus silam, Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar mengumumkan, mereka tengah menyelidiki Mahathir atas tuduhan memfitnah UMNO. Penyelidikan itu setelah para pemimpin divisi UMNO mengajukan laporan terhadap polisi atas tindakan dan pernyataan Mahathir.

Dalam pasal 500 Kitab Hukum Pidana Malaysia menyatakan, penyebar fitnah bisa dihukum selama dua tahun penjara atau denda. ”Mahathir tidak akan diperlakukan seperti warga biasa yang diinterogasi polisi. Dia akan mendapatkan perlakuan sebagai negarawan,” ujar Abu Bakar.

Sebelumnya, saat konferensi pers hari kedua demonstrasi pada 30 Agustus di Pasar Pusat, Kuala Lumpur, Mahathir meminta Najib mengundurkan diri sebagai PM. Dia juga menuding para pemimpin UMNO sebagai koruptor. ”Mereka (pejabat UMNO) tidak mengatakan apa pun terkait pemerintahan Najib yang menyebabkan berbagai krisis, termasuk hutang 1MDB,” tuding Mahathir.

Dia menambahkan, rakyat Malaysia tidak menginginkan Najib untuk melanjutkan pemerintahan. Sementara, Kepala Parlemen Malaysia Pandikar Amin mengungkapkan, belum ada mosi tidak percaya terhadap pemerintahan Najib yang didaftarkan oleh koalisi oposisi. ”Tidak ada itu (mosi tidak percaya).

Saya tahu memang ada berbagai pernyataan tentang itu. Tapi, belum ada prosedur yang diikuti,” kata Pandikar Amin, dikutip Channel News Asia . Menteri Urusan Hubungan Parlemen Azalina Othman menegaskan, tidak perlu adanya rapat membahas mosi tidak percaya.

Dia mengungkapkan bahwa PM Najib masih memegang kendali mayoritas di parlemen. Namun, pernyataan Azalina itu dibantah Pandikar. ”Tidak ada menteri yang bisa mengatur mosi tidak percaya,” ungkap Pandikar. Dia menegaskan hanya ketua parlemen yang memiliki kekuatan untuk memutuskan mosi tidak percaya, bukan PM.

Seruan mosi tidak percaya terhadap Najib mencuat setelah kelompok proreformasi pemilu Bersih menggelar rapat darurat di parlemen. Bersih mendiskusikan kepemimpinan politik Malaysia dan menuntut diajukannya mosi tidak percaya. Pemimpin Bersih AmbigaSreenevasansebelumnya meluncurkan petisi online untuk menyerukan mosi tidak percaya terhadap Najib.

Sedangkan, anggota parlemen dari Partai Keadilan Rakyat (PKR) Fuziah Salleh mengungkapkan, sidang parlemen berikutnya akan digelar pada 19 Oktober. ”Itu (mosi tidak percaya) merupakan jalan yang panjang,” kata Fuziah. Dia menyerukan semua pihak harus bersama-sama karena Malaysia sedang menghadapi krisis.

”Kita harus mendahulukan kepentingan negara terlebihdahulu. Maksud saya, itu bukan hanya pergantian PM, tetapi juga tentang reformasi,” tuturnya. Anggotaparlemendari Kuantan itu mengungkapkan, rakyat Malaysia dan dunia ingin melihat reformasi di negara ini.

Saat ini koalisi Barisan Nasional yang mendukung Najib menguasai 133 dari 222 kursi parlemen. Partai oposisi hanya memiliki 89 kursi. Oposisi harus menggaet anggota parlemen dari oposisi yang membelot agar mendukung mosi tidak percaya.

Andika hendra m
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6098 seconds (0.1#10.140)