Gelang Enam Lapis Antisipasi Tersasar
A
A
A
MEKKAH - Padatnya Kota Mekkah menjelang puncak haji membuat muassasah membagikan jamaah haji Indonesia gelang khusus lewat maktab masing-masing.
Gelang tersebut memiliki enam lapis informasi yang dipakai di tubuh jamaah, yakni gelang dari maktab, gelang identitas dari PPIH, gelang kesehatan, kartu nama hotel, kartu nomor bus, dan sobekan dokumen administrasi perjalanan ibadah haji (dapih) dari paspor.
Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Mekkah Arsyad Hidayat mengatakan, di Mekkah layanan terhadap jamaah haji ini dikelola muassasah dan sebagai pelaksana di lapangan adalah maktab-maktab. Jumlah total ada 71 maktab yang masing-masing mengelola sekitar 2.800-3.000 jamaah.
”Gelang yang diberikan oleh maktab itu berisi identitas jamaahdannamahoteltempat pemondokan, termasuk di dalamnya dicantumkan juga nomor hotline yang bisa dihubungi kalau suatu saat jamaah tersasar,” katanya di Mekkah kemarin. Dalam kondisi tersesat, jamaah bisa minta tolong petugas dengan melihat gelangnya.
Kalau ketemu penduduk setempat, maka mereka bisa melihat gelang maktab. Ada nomor maktab dan ketuanya, serta nomor kontak yang bisa dihubungi. ”Kami tidak berharap ada jamaah tersasar. Namun jika ada, ketika ditemukan, dengan mudah bisa dikontak ke alamat maktab yang bersangkutan,” imbuhnya.
Sedangkan, kartu nomor bus memudahkan jamaah dalam mencari bus Shalawat yang akan mengantarkan mereka ke pemondokan. Kartunya ada warna merah, putih, biru, ada nomor lalu tertulis jamaah harus naik kendaraan di mana dan turun di mana. Misalnya, nomor 10 ke pemondokan di kawasan Jarwal dan Biban.
Muhammad Sanasan, jamaah haji asal Tenggarong, Kutai Kartanegara, mengaku terbantu dengan gelang identitas dari maktab dan kartu nama hotel. ”Kadang kan lupa mengingat-ingat nama hotelnya. Kalau dikasih kartu nama begini, kita tidak bingung. Tinggal ambil di tas,” ujarnya seusai sai di Masaa Masjidilharam, Selasa (8/9) dini hari.
Sementara, Kepala Sektor Khusus Daker Mekkah Slamet Budiyono menuturkan bahwa banyak jamaah lanjut usia yang tersasarsaat akanmelakukansai atau seusai sai. ”Ini saya sedang menunggu jamaah supaya tidak tersasar lagi,” ujarnya.
Sunu hastoro f
Gelang tersebut memiliki enam lapis informasi yang dipakai di tubuh jamaah, yakni gelang dari maktab, gelang identitas dari PPIH, gelang kesehatan, kartu nama hotel, kartu nomor bus, dan sobekan dokumen administrasi perjalanan ibadah haji (dapih) dari paspor.
Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Mekkah Arsyad Hidayat mengatakan, di Mekkah layanan terhadap jamaah haji ini dikelola muassasah dan sebagai pelaksana di lapangan adalah maktab-maktab. Jumlah total ada 71 maktab yang masing-masing mengelola sekitar 2.800-3.000 jamaah.
”Gelang yang diberikan oleh maktab itu berisi identitas jamaahdannamahoteltempat pemondokan, termasuk di dalamnya dicantumkan juga nomor hotline yang bisa dihubungi kalau suatu saat jamaah tersasar,” katanya di Mekkah kemarin. Dalam kondisi tersesat, jamaah bisa minta tolong petugas dengan melihat gelangnya.
Kalau ketemu penduduk setempat, maka mereka bisa melihat gelang maktab. Ada nomor maktab dan ketuanya, serta nomor kontak yang bisa dihubungi. ”Kami tidak berharap ada jamaah tersasar. Namun jika ada, ketika ditemukan, dengan mudah bisa dikontak ke alamat maktab yang bersangkutan,” imbuhnya.
Sedangkan, kartu nomor bus memudahkan jamaah dalam mencari bus Shalawat yang akan mengantarkan mereka ke pemondokan. Kartunya ada warna merah, putih, biru, ada nomor lalu tertulis jamaah harus naik kendaraan di mana dan turun di mana. Misalnya, nomor 10 ke pemondokan di kawasan Jarwal dan Biban.
Muhammad Sanasan, jamaah haji asal Tenggarong, Kutai Kartanegara, mengaku terbantu dengan gelang identitas dari maktab dan kartu nama hotel. ”Kadang kan lupa mengingat-ingat nama hotelnya. Kalau dikasih kartu nama begini, kita tidak bingung. Tinggal ambil di tas,” ujarnya seusai sai di Masaa Masjidilharam, Selasa (8/9) dini hari.
Sementara, Kepala Sektor Khusus Daker Mekkah Slamet Budiyono menuturkan bahwa banyak jamaah lanjut usia yang tersasarsaat akanmelakukansai atau seusai sai. ”Ini saya sedang menunggu jamaah supaya tidak tersasar lagi,” ujarnya.
Sunu hastoro f
(bbg)