Jamaah Haji Diimbau Tak Ziarah ke Jeddah

Rabu, 09 September 2015 - 00:06 WIB
Jamaah Haji Diimbau...
Jamaah Haji Diimbau Tak Ziarah ke Jeddah
A A A
JEDDAH - Pemerintah mengimbau jamaah haji Indonesia tidak melakukan ziarah ke sejumlah tempat di Kota Jeddah seusai melaksanakan ibadah haji. Sesuai kesepakatan dengan Pemerintah Arab Saudi, musim haji tahun ini Jeddah tak lagi jadi kota transit.

Pemerintah Arab Saudi sudah mengeluarkan peraturan yang melarang jamaah haji masuk ke Kota Madinah. "Muassasah Adila telah berkirim surat ke kita. Sebagai konsekwensinya, jamaah tidak diperkenankan keluyuran di Jeddah," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Abdul Djamil seusai memimpin rapat koordinasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPiH) di Jeddah, kemarin.

Muassasah merupakan lembaga yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi untuk mengurus penyelenggaraan dan pelayananan jamaah haji di Madinah. Djamil mengungkapkan, jika jamaah nekat masuk Jeddah maka dikhawatirkan akan ditangkap oleh petugas keamanan Arab Saudi.

Tahun ini, Kementerian Agama (Kemenag) telah memutuskan tidak ada lagi jamaah haji Indonesia yang menginap di Hotel Transito, Jeddah seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun, pesawat yang membawa rombongan jamaah haji tetap mendarat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah untuk gelombang kedua kedatangan.

Rombongan jamaah begiti mendarat langsung didorong ke Mekkah. Begitupun saat kepulangan gelombang pertama akan diterbangkan dari Jeddah tanpa ada lagi waktu tinggal di kota pinggir Laut Merah ini.

Dari pengalaman sebelumnya, jamaah berusaha mengisi waktu dengan mengunjungi tempat wisata seperti Laut Merah dan berbelanja. "Kita minta jangan masuk ke Jeddah, karena kota ini memang bukan tempat uang terkait dengan prosesi ibadah haji," tandasnya.

Mantan Rektor IAIN Wali Songo Semarang ini menambahkan, pihaknya saat ini sedang mengkaji untuk aturan yang resmi dan kemudian disosialisaikan ke jamaah. "Bahkan kalau muasasah sudah meminta, kalau perlu semuanya. Termasuk jamaah haji plus kita minta agar tidak ziarah ke Jeddah," tandasnya.

Karena bukan kota yang menjadi lokasi prosesi haji, maka pihaknya tidak memiliki sektor dan petugas yang menguruas dan melayani jamaah.

Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Jeddah, Darmakitri Syailendra mengaku sangat mendukung pelarangan ziarah tersebut. "Karena implikasinya banyak sekali. Jamaah harsi menyediakan bus sendiri dan bisa tersesat," tegasnya. Dia mengusulkan agar ada sanksi tegas kepada pihak-pihak yang tetap memaksakakan diri berziarah ke Jeddah.

PILIHAN:
Belum Kantongi Visa, 27 Calhaj Brebes Batal ke Tanah Suci

Tips Ampuh Atasi Kebelet Pipis di Masjidil Haram
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7444 seconds (0.1#10.140)