Jelegar Bantu Jamaah Haji Tetap Segar
A
A
A
MEKKAH - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) daerah kerja (Daker) Mekkah mengenalkan jurus ampuh agar jamaah tidak kelelahan atau drop menjelang puncak haji yang berlangsung sekira dua minggu lagi.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Fidiansjah menjelaskan jamaah haji selama di Arab Saudi menghadapi suhu ekstrem dan udara yang lembab.
Salah satu dampaknya adalah fisik jamaah akan lemas. “Kami berupaya untuk mengatasi masalah ini dengan program Jelegar atau jamaah lemas jadi segar. Kuncinya sederhana, yakni meminum air zamzam yang penuh barokah dan memakan buah kurma,” katanya saat sosialisasi kepada ratusan jamaah haji di Hotel Arkan Bakkah, Mekkah, Selasa 8 September 2015.
Menurut Fidiansjah, air kurma memiliki mukjizat luar biasa karena nilai gizi dan kalorinya tidak membahayakan bagi jamaah yang menderita kencing manis.
“Semua jenis kurma berkhasiat. Kita sarankan jamaah sering makan kurma untuk menjaga kesehatan,” ujarnya
Sedangkan air zamzam sangat mudah didapatkan jamaah. Setiap kali datang ke Masjidil Haram disediakan secara gratis untuk diminum.
“Manfaatkan kebutuhan minum yang sudah disiapkan oleh pemerintah Arab Saudi ini maka jangan lupa meminum zamzam itu,” tandasnya.
Sedangkan untuk menghadapi puncak haji yang berlangsung di Arafah, Musdalifah dan Mina, dia mengungkapkan bahwa jamaah harus menjalankan prinsip hidup bersih dan sehat.
“Minum air minimal delapan sampai sepuluh gelas sehari, makan kurma, serta memakai masker,” tuturnya.
Yang tak kalah penting, sambung dia, memilih dan melaksanakan ibadah yang termasuk rukun dan wajib haji.
“Jangan terforsir dengan ibadah-ibadah sunnah yang justru akan meletihkan jamaah,” lanjutnya.
Pelaksana Bimbingan Ibadah Daker Mekkah, Aswadi Syuhadak menambahkan,
menjelang Arafah sebenarnya jamaah bisa melaksanakan salat di musala hotel.
“Jangan dipaksakan untuk melaksanakan umrah sunnah berkali-kali. Ini kan dari aspek kesehatan dhohir ya. Berarti ini sebuah kewajiban dan tidak boleh mengabaikan subtansi ibadah haji. Di mana puncak ibadah ini kan Arafah,” tandasnya.
Menurut Aswadi, Tanah Suci merupakan tempat yang paling mulia untuk beribadah. Walaupun lokasinya berada di masjid dan hotel dan sebagainya, namun masih bersinergi dengan Masjidil Haram. “Karena itu harus dimanfaatkan dengan dzikir, tasbih, dan takbir,” imbuhnya.
Sementara itu, jamaah haji asal Banyumas, Muhammad Chahid Satori mengaku terbantu dengan program Jelegar.
“Ini sama sekali tidak kami duga, bisa mendapatkan tambahan manasik dan pengetahuan kesehatan selama di Mekkah,” tuturnya.
PILIHAN:
Pemerintah RI Ambil Alih Ruang Udara dari Singapura
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Fidiansjah menjelaskan jamaah haji selama di Arab Saudi menghadapi suhu ekstrem dan udara yang lembab.
Salah satu dampaknya adalah fisik jamaah akan lemas. “Kami berupaya untuk mengatasi masalah ini dengan program Jelegar atau jamaah lemas jadi segar. Kuncinya sederhana, yakni meminum air zamzam yang penuh barokah dan memakan buah kurma,” katanya saat sosialisasi kepada ratusan jamaah haji di Hotel Arkan Bakkah, Mekkah, Selasa 8 September 2015.
Menurut Fidiansjah, air kurma memiliki mukjizat luar biasa karena nilai gizi dan kalorinya tidak membahayakan bagi jamaah yang menderita kencing manis.
“Semua jenis kurma berkhasiat. Kita sarankan jamaah sering makan kurma untuk menjaga kesehatan,” ujarnya
Sedangkan air zamzam sangat mudah didapatkan jamaah. Setiap kali datang ke Masjidil Haram disediakan secara gratis untuk diminum.
“Manfaatkan kebutuhan minum yang sudah disiapkan oleh pemerintah Arab Saudi ini maka jangan lupa meminum zamzam itu,” tandasnya.
Sedangkan untuk menghadapi puncak haji yang berlangsung di Arafah, Musdalifah dan Mina, dia mengungkapkan bahwa jamaah harus menjalankan prinsip hidup bersih dan sehat.
“Minum air minimal delapan sampai sepuluh gelas sehari, makan kurma, serta memakai masker,” tuturnya.
Yang tak kalah penting, sambung dia, memilih dan melaksanakan ibadah yang termasuk rukun dan wajib haji.
“Jangan terforsir dengan ibadah-ibadah sunnah yang justru akan meletihkan jamaah,” lanjutnya.
Pelaksana Bimbingan Ibadah Daker Mekkah, Aswadi Syuhadak menambahkan,
menjelang Arafah sebenarnya jamaah bisa melaksanakan salat di musala hotel.
“Jangan dipaksakan untuk melaksanakan umrah sunnah berkali-kali. Ini kan dari aspek kesehatan dhohir ya. Berarti ini sebuah kewajiban dan tidak boleh mengabaikan subtansi ibadah haji. Di mana puncak ibadah ini kan Arafah,” tandasnya.
Menurut Aswadi, Tanah Suci merupakan tempat yang paling mulia untuk beribadah. Walaupun lokasinya berada di masjid dan hotel dan sebagainya, namun masih bersinergi dengan Masjidil Haram. “Karena itu harus dimanfaatkan dengan dzikir, tasbih, dan takbir,” imbuhnya.
Sementara itu, jamaah haji asal Banyumas, Muhammad Chahid Satori mengaku terbantu dengan program Jelegar.
“Ini sama sekali tidak kami duga, bisa mendapatkan tambahan manasik dan pengetahuan kesehatan selama di Mekkah,” tuturnya.
PILIHAN:
Pemerintah RI Ambil Alih Ruang Udara dari Singapura
(dam)