Tantowi Yahya Buka-bukaan Soal Pertemuan Setya-Trump
A
A
A
JAKARTA - Politikus Partai Golkar Tantowi Yahya menjelaskan tentang pertemuan antara Ketua DPR Setya Novanto dan bakal calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Kamis 3 September 2015 lalu.
Tantowi merupakan salah satu delegasi Indonesia yang ikut melakukan kunjungan kerja ke AS bersama Setya Novanto.
Dia menjelaskan, ide pertemuan antara Setya dan Trump bersifat spontan atau tidak diagendakan sebelumnya. "Secara spontan saja waktu ada di sana. Bukan program yang diatur atau diagendakan sewaktu masih ada di sini," ucap Tantowi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (8/9/2015).
Tantowi mengungkapkan banyak hal penting yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut. Pertemuan selama 30 menit itu, lanjut dia, berlangsung cair. Trump merasa senang bertemu dengan Ketua DPR dan seluruh anggota rombongan.
Lantaran sangat senang, kata Tantowi, Trump mengundang Novanto menghadiri acara konferensi pers. "Hai, saya ini 10 menit lagi ada press conference, kenapa enggak gabung saja di bawah," kata Tantowi menirukan ucapan Trump saat itu.
"Jadi begitu bahasanya 'why dont you just come around?'" Kalimatnya itu, bukan mengundang secara spesifik," sambung Anggota Fraksi Partai Golkar itu.
Sebagai penghormatan sebagaimana diajarkan oleh adat timur, akhirnya Setya menerima undangan tersebut. "Karena pertemuan sebelumnya sudah selesai, undangan itu diterima," katanya. (Baca: Kronologi Pertemuan DPR dan Donald Trump di Amerika Serikat)
Tantowi meminta semua pihak tidak memandang sebelah mata sosok Trump apalagi sampai menganggap pertemuan itu merendahkan harkat dan martabat Ketua DPR.
Tantowi menilai Trump adalah seorang tokoh bisnis dan juga tokoh politik yang telah mendunia. Menurut dia, Trump juga salah satu bakal calon presiden salah satu partai di Amerika Serikat.
"Pertemua dua tokoh dalam kepentingan dua bangsa relevan menurut saya," kata Tantowi. (Baca: Wacana Kocok Ulang Pemimpin DPR Memalukan)
PILIHAN:
21 Tank Leopard Perkuat TNI AD
Tantowi merupakan salah satu delegasi Indonesia yang ikut melakukan kunjungan kerja ke AS bersama Setya Novanto.
Dia menjelaskan, ide pertemuan antara Setya dan Trump bersifat spontan atau tidak diagendakan sebelumnya. "Secara spontan saja waktu ada di sana. Bukan program yang diatur atau diagendakan sewaktu masih ada di sini," ucap Tantowi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (8/9/2015).
Tantowi mengungkapkan banyak hal penting yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut. Pertemuan selama 30 menit itu, lanjut dia, berlangsung cair. Trump merasa senang bertemu dengan Ketua DPR dan seluruh anggota rombongan.
Lantaran sangat senang, kata Tantowi, Trump mengundang Novanto menghadiri acara konferensi pers. "Hai, saya ini 10 menit lagi ada press conference, kenapa enggak gabung saja di bawah," kata Tantowi menirukan ucapan Trump saat itu.
"Jadi begitu bahasanya 'why dont you just come around?'" Kalimatnya itu, bukan mengundang secara spesifik," sambung Anggota Fraksi Partai Golkar itu.
Sebagai penghormatan sebagaimana diajarkan oleh adat timur, akhirnya Setya menerima undangan tersebut. "Karena pertemuan sebelumnya sudah selesai, undangan itu diterima," katanya. (Baca: Kronologi Pertemuan DPR dan Donald Trump di Amerika Serikat)
Tantowi meminta semua pihak tidak memandang sebelah mata sosok Trump apalagi sampai menganggap pertemuan itu merendahkan harkat dan martabat Ketua DPR.
Tantowi menilai Trump adalah seorang tokoh bisnis dan juga tokoh politik yang telah mendunia. Menurut dia, Trump juga salah satu bakal calon presiden salah satu partai di Amerika Serikat.
"Pertemua dua tokoh dalam kepentingan dua bangsa relevan menurut saya," kata Tantowi. (Baca: Wacana Kocok Ulang Pemimpin DPR Memalukan)
PILIHAN:
21 Tank Leopard Perkuat TNI AD
(dam)