Pelapor Ketua DPR ke MKD Seperti Emak-emak Rewel
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah anggota DPR berinisiatif melaporkan kehadiran Ketua DPR Setya Novanto dalam kampanye politik salah satu peserta konvensi bakal calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Beberapa anggota DPR tersebut di antaranya, Akbar Faisal dari Fraksi Nasdem, Adian Napitupulu, Rieke Diah Pitaloka, Charles Honoris, Budiman Sujatmiko, keempatnya dari Fraksi PDIP, dan Maman Imanul Haq dari Fraksi PKB.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Efendi Simbolon menyebut pihak yang melaporkan kehadiran Pemimpin DPR dalam kampanye politik Donald Trump ke MKD sebagai pihak yang terlalu ikut campur urusan orang lain.
"Ini seperti emak-emak yang terlalu rewel. Ini bukan urusannya," kata Efendi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (7/9/2015).
Efendi memastikan, adanya empat kader PDIP yang turut melaporkan Pemimpin DPR ke MKD bukanlah representasi ataupun mewakili Fraksi PDIP di DPR. "Laporan mereka bukan mewakili fraksi," kata Efendi.
PILIHAN:
Penjelasan Fadli Zon Terkait Konferensi Parlemen Sedunia
Ketua DPR Ketemu dengan Donald Trump Harusnya Diapresiasi
Beberapa anggota DPR tersebut di antaranya, Akbar Faisal dari Fraksi Nasdem, Adian Napitupulu, Rieke Diah Pitaloka, Charles Honoris, Budiman Sujatmiko, keempatnya dari Fraksi PDIP, dan Maman Imanul Haq dari Fraksi PKB.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Efendi Simbolon menyebut pihak yang melaporkan kehadiran Pemimpin DPR dalam kampanye politik Donald Trump ke MKD sebagai pihak yang terlalu ikut campur urusan orang lain.
"Ini seperti emak-emak yang terlalu rewel. Ini bukan urusannya," kata Efendi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (7/9/2015).
Efendi memastikan, adanya empat kader PDIP yang turut melaporkan Pemimpin DPR ke MKD bukanlah representasi ataupun mewakili Fraksi PDIP di DPR. "Laporan mereka bukan mewakili fraksi," kata Efendi.
PILIHAN:
Penjelasan Fadli Zon Terkait Konferensi Parlemen Sedunia
Ketua DPR Ketemu dengan Donald Trump Harusnya Diapresiasi
(hyk)