Ada Pihak Tertentu Tak Suka Manuver Buwas

JAKARTA - Publik masih bertanya perihal rotasi jabatan terhadap Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) dari posisi Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Polri menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).

Peneliti hukum tata negara dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi (Sigma) M Imam Nasef mengatakan, rotasi terhadap Budi Waseso (Buwas) tidak semata karena alasan sering menimbulkan kegaduhan.

Diyakini banyak pihak, mutasi terhadap Budi Waseso tidak murni karena alasan regenerasi di tubuh Polri. Menurutnya, mutasi jenderal polisi bintang tiga itu politis.

Diakui Imam, ada kelompok tertentu yang tidak suka dengan agresivitas Bareskrim akhir-akhir ini dalam mengusut kasus hukum atau korupsi yang diduga melibatkan sejumlah perusahaan besar termasuk di lingkaran Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Sebelumnya juga banyak terjadi kegaduhan, tapi kenapa Bareskrim aman-aman saja? Pengaruh dari kelompok kepentingan yang bermain di situ sangat besar," kata Nasef kepada Sindonews, Sabtu (5/9/2015).

(Baca juga: Kapolri Bantah Mutasi Komjen Buwas Karena Intervensi Istana)

Nasef menyayangkan jika dasar merotasi Budi Waseso akibat adanya tekanan dari group tertentu. Sebagai negara hukum, proses penegakan hukum tidak boleh diintervensi oleh siapa pun.

"Penegakan hukum harus steril dari berbagai macam kepentingan di luar hukum. Itu kalau kita mau konsisten mengimplementasikan prinsip negara hukum yang diamanatkan konstitusi," tandas Nasef.

Pilihan:

Fadli Zon Bongkar Manuver PAN & Kegagalan Pemerintah Jokowi