Kabut Asap Kian Memburuk

Jum'at, 04 September 2015 - 08:56 WIB
Kabut Asap Kian Memburuk
Kabut Asap Kian Memburuk
A A A
PEKANBARU - Kabut asap di Kota Pekanbaru, Riau makin memburuk. Jarak pandang pun tinggal 200 meter. Akibatnya jadwal penerbangan di Riau, Jambi, dan Sumatera Utara tanpa kepastian.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru Sugarin menyebutkan, selain Pekanbaru, jarak pandang di Kabupaten Pelalawan juga terus memburuk, yakni sekitar 200 meter. SementarajarakpandangdiDumai dan Indragiri Hulu masingmasing 300 dan 800 meter. ”Peningkatan jumlah titik panas di Riau menjadi penyebab utama memburuknya kabut asap dan membuat jarak pandang sangat terbatas,” tegas Sugarin.

Dia menambahkan, melalui pencitraan satelit Terra dan Aqua pada Kamis pukul 07.00 WIB terdapat 177 titik panas yang tersebar di 10 kabupaten dan kota se-Riau. Kabupaten Pelalawan tentu masih merupakan daerah penyumbang titik panas terbanyak dengan 66 titik panas. Sementara di Indragiri Hulu 41 titik panas, Indragiri Hilir dan Kuantan Singingi masing-masing 25 dan 21 titik panas.

Bahkan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indragiri Hulu menyatakan status kabut asap di wilayah itu sudah masuk kategori berbahaya. Karena itu, dia meminta masyarakat untuk waspada. ”Kami telah mendata dan mendapatkan keterangan dari alat deteksi bahwa saat ini asap masuk level berbahaya, sehingga masyarakat diminta memakai masker,” kata Kepala Dinkes Indragiri Hulu Suhardi di Rengat kemarin.

Kondisi makin pekatnya kabut asap turut berdampak pada pembatalan dan penundaan sejumlah jadwal penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau; Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) Medan, Sumatera Utara; dan Bandara Sultan Thaha Syaifuddin (STS) Kota Jambi, Jambi. Keputusan itu dilakukan karena jarak pandang untuk aktivitas penerbangan minimal 1.000 meter, sementara jarak pandang saat ini di bawah 1.000 meter.

Di Pekanbaru misalnya, sekitar 10 penerbangan rute domestik dari dan menuju Pekanbaru mengalami penundaan tanpa kepastian berangkat akibat kabut asap tebal yang membuat jarak pandang hanya 200 meter. Empat penerbangan internasional dari dan menuju Pekanbaru, seperti dari maskapai AirAsia tujuan Kuala Lumpur dan Silk Air tujuan Singapura, juga ditunda keberangkatannya.

Alhasil, ribuan calon penumpang pun telantar tanpa kepastian. Begitu pula sejumlah jadwal penerbangan di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam dibatalkan karena kabut asap. Penerbangan yang batal dan ditunda tersebut berasal dari maskapai Lion Air, Citilink, Garuda Indonesia, Nam Air, dan Sriwijaya Air.

”Hari ini (kemarin) penerbangan di Batam, ada yang ‘delayed’ (ditunda), ada juga yang dibatalkan akibat kabut asap yang menyelimuti daerah- daerah tersebut,” kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Suwarso.

KNIA Medan Lumpuh

Parahnya kabut asap di Riau juga berdampak terhadap jadwal penerbangan di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) Medan, SumateraUtara. Sedikitnya 25 jadwal penerbangan dari dan menuju KNIA dibatalkan hingga kemarin sore.

Berdasarkan pantauan, kabut asap sudah terlihat saat memasuki pintu utama, parkiran, hingga landasan pesawat sejak pagi hari. Kabut asap itu mengakibatkan menurunnya jarak pandang hingga 600 meter.

”Ini kabut asap kiriman dari Jambi dan Riau. Kami menyampaikan semua informasi arah angin dan cuaca termasuk jarak pandang ke maskapai dan pilot, namun keputusan untuk tetap terbang tetap di maskapai dan pilot,” ujar Airport Duty Manajer KNIA Jasirin. Yang jelas, akibat batalnya sejumlah penerbangan, para penumpang akhirnya melanjutkan perjalanan lewat darat menggunakan bus ataupun mobil.

Fauzi, 53, dan Dewi, 52, misalnya, adalah penumpang Wings Air tujuan Sibolga. Mereka memilih mengembalikan tiketnya (refund ) dan melanjutkan perjalanan melalui jalur darat. ”Kami refund dan akan melanjutkan perjalanan lewat jalur darat. Informasi adanya pembatalan jadwal keberangkatan baru kami terima satu jam sebelum berangkat, padahal kami sudah sejak pagi di bandara,” ujar Fauzi.

Kondisi sama terjadi di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin (STS) Kota Jambi. Aktivitas penerbangan di sana lumpuh total karena kabut asap tebal dengan jarak pandang terbatas, yakni dibawah 500 meter. ”Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi ‘no operation’, dan sejauh ini belum satu pun aktivitas penerbangan dari dan ke Jambi,” kata Kepala Operasional Bandara STS Jambi Parolan Simanjuntak, kemarin.

Dia menyebutkan, 11 frekuensi penerbangan dari dan ke Jambi kemarin terpaksa dibatalkan karena jarak pandang di Bandara Jambi turun divisibility di bawah 500 meter.

Dicky irawan/ M andi yusri/ant
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6888 seconds (0.1#10.140)