Kakak Beradik Ditemukan Tewas

Rabu, 02 September 2015 - 09:29 WIB
Kakak Beradik Ditemukan Tewas
Kakak Beradik Ditemukan Tewas
A A A
MANADO - Pembunuhan sadis menimpa kakak beradik, Tansye Lianny, 51, dan Hengky Rustam, 38, di Manado, Sulawesi Utara, kemarin siang. Dua warga keturunan Tionghoa itu ditemukan sudah tak bernyawa di Toko Borobudur milik mereka di Kelurahan Islam Lingkungan II Kecamatan Tuminting.

Hengky yang mengenakan kaus kuning ditemukan dalam kondisi meringkuk di depan pintu gudang toko dengan kondisi berlumuran darah. Bagian kepalanya terluka hebat akibat tebasan benda tajam. Sementara kakak korban, Liany, ditemukan dalam ruangan toko dengan kondisi tubuh hampir sama dengan sang adik.

Sontak, informasi penemuan kedua korban pembunuhan warga keturunan Tionghoa tersebut mengundang perhatian masyarakat sekitar, termasuk para pengguna kendaraan yang melintas di depan toko korban. Apalagi, petugas kepolisian langsung melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP). Informasi kasus pembunuhan itu bermula dari laporan para pekerja yang hendak merenovasi bangunan di lantai tiga rumah toko tersebut.

Salah satu pekerja bangunan, Bertus Udampo, datang ke toko korban untuk melanjutkan rutinitas pekerjaannya sekitar pukul 08.00 Wita. ”Karena saat itu toko belum di buka, saya bersama rekan-rekan pekerja lain akhirnya menunggu di luar. Setelah ditunggu beberapa toko tak kunjung dibuka, kami mencoba menghubungi Hengky lewat telepon selulernya.

Namun, panggilan tersebut tidak direspons,” ujar Bertus. Beberapa pekerja bahkan sempat pulang ke rumah tanpa ada kecurigaan sedikit pun. Baru sekitar pukul 10.00 Wita saat kembali datang dan mendapati toko belum juga dibuka, Bertus berinisiatif menghubungi Herry Mokoginta, suami Liany. Herry kemudian datang ke toko itu sekira pukul 11.00 Wita.

Karena merasa curiga dengan kondisi toko, dia pun meminta Bertus memanjat ke lantai atas rumah guna membuka pintu dari dalam, sekaligus melihat kondisi dalam toko. Bertus pun kaget melihat kedua kakak beradik dalam kondisi tertelungkup bersimbah darah. Dia pun lalu menyampaikan itu kepada Herry. Keduanya kemudian bergegas ke Polsek Tuminting untuk melaporkan kejadian itu.

Aparat pun langsung mendatangi di TKP dan membuka paksa pintu toko. Benar saja, kedua pemilik toko ditemukan sudah tidak bernyawa dengan darah yang sudah mengering di baju mereka. Selain anggota Polsek Tuminting, Tim Resmob Polresta Manado, Tim Manguni Polda Sulut, serta tim identifikasi pun langsung mendatang lokasi untuk melakukan olah TKP.

Mereka juga melakukan penyisiran di sejumlah wilayah dan melakukan pengembangan dari TKP. Bahkan ikut diturunkan pula beberapa anjing pelacak untuk mencari jejak pelaku pembunuhan sadis tersebut. Uniknya, kasus pembunuhan tersebut tidak disertai aksi pencurian.

Bahkan, tidak ada tanda-tanda kerusakan di sejumlah pintu masuk. Meski begitu, hingga berita ini diturunkan pihak aparat belum mendapatkan titik terang mengenai motif pembunuhan dan masih terus melakukan pengembangan dengan memeriksa sejumlah saksi. ”Modusnya belum diketahui.

Kami belum bisa mengambil kesimpulan karena masih melakukan penyelidikan dan pengembangan kasus pembunuhan. Namun, arahnya sudah terlihat,” ujar Kapolsek Tuminting Iptu John Bawonte. Responsnya yang ditunjukkannya jauh berbeda dengan yang ditunjukkan anaknya, Nancy Mokoginta, yang tengah hamil besar. Dia langsung histeris melihat kejadian yang menimpa ibu dan pamannya tersebut.

Donald karouw
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5919 seconds (0.1#10.140)