Pool Meledak, 16 Transjakarta Terbakar
A
A
A
JAKARTA - Sedikitnya 16 bus Transjakarta milik operator PT Trans Batavia yang biasa beroperasi di koridor 3 (Kalideres- Harmoni) ludes dilalap api di pool bus di Terminal Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, tadi malam.
Salah satu saksi mata yang juga pegawai pool, Hamdan, 41, mengaku melihat adanya api dari kolong bus sekitar pukul 18.00 WIB. Dia bersama sejumlah rekannya pun langsung bergegas mengambil alat pemadam api ringan (APAR) yang berada di pos masuk pool, sekitar 50 meter dari lokasi. ”Belum saya semprot, api malah membesar dan menghanguskan dua bus dalam kurun waktu satu menit,” ujarnya kepada KORAN SINDO di lokasi.
Melihat kondisi demikian, Hamdan dan teman-temannya panik. Tak ingin mempertaruhkan nyawanya, sejumlah pegawai pool meninggalkan lokasi sembari mencoba menghubungi pihak pemadam kebakaran dan kepolisian. Kuatnya angin yang berembus membuat api menjalar ke beberapa bus yang terparkir. Hamdan mengakui, selama api membara, dua kali ledakan hebat terdengar.
Diduga kuat ledakan berasal dari bahan bakar gas (BBG) yang masih tersimpan di beberapa tangki mobil yang terbakar. ”Dua kali (ledakan), kencang banget,” imbuhnya. Staf Operasional Dalam Pool Rawa Buaya Budi Setiawan mengatakan insiden ini membuat 16 dari 23 bus Transjakarta yang terparkir di halaman timur ludes terbakar.
Meski demikian, dia membantah bus yang terbakar merupakan bus yang beroperasi dan sedang dikarantina. ”Ini bus rusak, tidak terpakai,” ujar Budi. Diapun membantah penyebab kebakaran karena kelalaian petugas. Bahkan, menurutnya, saat api pertama terlihat, sejumlah petugas telah mencoba untuk memadamkannya sekalipun diakui alat pemadam kebakaran tersebut belum sempat disemprotkan ke titik api.
Mengenai kerugian akibat kebakaran itu, Budi mengaku pihaknya masih melakukan penghitungan. Sementara itu, perwira piket Sudin Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Jakarta Barat Hasan Basri mengutarakan pihaknya baru bisa memadamkan api sekitar pukul 20.00 WIB setelah 31 unit damkar diturunkan.
”Awalnya laporan dari busway pinggir jalan, makanya waktu itu kami cuma bawa dua unit. Pas sampai di lokasi tahunya dari pool, makanya kami kerahkan semua unit terdekat,” ungkap Hasan. Dia menduga sumber api berasal dari kolong bus yang terbakar di tengah parkiran timur. ”Dugaannya ke arah sana,” katanya.
Terpisah, Kanit Reskrim PolsekMetroCengkareng, Jakarta Barat, AKP Torsiadi Jamal memastikan kebakaran tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka. Hingga saat ini Torsiadi belum dapat memastikan api berasal dari kolong bus. ”Kita harus melakukan penyidikan dan olah TKP dari Labfor Polri dulu,” tegas Tosriadi.
Direktur Utama PT Transjakarta, Antonius Kosasih menjelaskan pool bus di Rawa Buaya bukanlah pool PT Transportasi Jakarta. Pooltersebutyangdisewa olehPTTransBatavia(TB) sebagai salah satu operator Transjakarta. Kosasih mengatakan lahan yang disewa adalah milik DKI Jakarta. ”PTTBsewa, tapi sama sekali tidak ada hak pengelolaan atau pemanfaatannya pada Transjakarta,” kata Kosasih melalui pesan singkatnya kemarin.
Kosasih menjelaskan, lantaran bukan pool PT Transportasi Jakarta yang terbakar, tidak ada kerugian yang dialami Transjakarta. Dia pun menegaskan bus yang terbakar di pool tersebut merupakan rongsokan dan rusak, bukan bus yang beroperasi. ”Kami masih menunggu konfirmasi dari Damkar dan Trans Batavia. Jika benar, hal itu tidak akan mengganggu kinerja Transjakarta esok (hari) hari,” imbuhnya.
Yan yusuf/bima setiyadi
Salah satu saksi mata yang juga pegawai pool, Hamdan, 41, mengaku melihat adanya api dari kolong bus sekitar pukul 18.00 WIB. Dia bersama sejumlah rekannya pun langsung bergegas mengambil alat pemadam api ringan (APAR) yang berada di pos masuk pool, sekitar 50 meter dari lokasi. ”Belum saya semprot, api malah membesar dan menghanguskan dua bus dalam kurun waktu satu menit,” ujarnya kepada KORAN SINDO di lokasi.
Melihat kondisi demikian, Hamdan dan teman-temannya panik. Tak ingin mempertaruhkan nyawanya, sejumlah pegawai pool meninggalkan lokasi sembari mencoba menghubungi pihak pemadam kebakaran dan kepolisian. Kuatnya angin yang berembus membuat api menjalar ke beberapa bus yang terparkir. Hamdan mengakui, selama api membara, dua kali ledakan hebat terdengar.
Diduga kuat ledakan berasal dari bahan bakar gas (BBG) yang masih tersimpan di beberapa tangki mobil yang terbakar. ”Dua kali (ledakan), kencang banget,” imbuhnya. Staf Operasional Dalam Pool Rawa Buaya Budi Setiawan mengatakan insiden ini membuat 16 dari 23 bus Transjakarta yang terparkir di halaman timur ludes terbakar.
Meski demikian, dia membantah bus yang terbakar merupakan bus yang beroperasi dan sedang dikarantina. ”Ini bus rusak, tidak terpakai,” ujar Budi. Diapun membantah penyebab kebakaran karena kelalaian petugas. Bahkan, menurutnya, saat api pertama terlihat, sejumlah petugas telah mencoba untuk memadamkannya sekalipun diakui alat pemadam kebakaran tersebut belum sempat disemprotkan ke titik api.
Mengenai kerugian akibat kebakaran itu, Budi mengaku pihaknya masih melakukan penghitungan. Sementara itu, perwira piket Sudin Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Jakarta Barat Hasan Basri mengutarakan pihaknya baru bisa memadamkan api sekitar pukul 20.00 WIB setelah 31 unit damkar diturunkan.
”Awalnya laporan dari busway pinggir jalan, makanya waktu itu kami cuma bawa dua unit. Pas sampai di lokasi tahunya dari pool, makanya kami kerahkan semua unit terdekat,” ungkap Hasan. Dia menduga sumber api berasal dari kolong bus yang terbakar di tengah parkiran timur. ”Dugaannya ke arah sana,” katanya.
Terpisah, Kanit Reskrim PolsekMetroCengkareng, Jakarta Barat, AKP Torsiadi Jamal memastikan kebakaran tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka. Hingga saat ini Torsiadi belum dapat memastikan api berasal dari kolong bus. ”Kita harus melakukan penyidikan dan olah TKP dari Labfor Polri dulu,” tegas Tosriadi.
Direktur Utama PT Transjakarta, Antonius Kosasih menjelaskan pool bus di Rawa Buaya bukanlah pool PT Transportasi Jakarta. Pooltersebutyangdisewa olehPTTransBatavia(TB) sebagai salah satu operator Transjakarta. Kosasih mengatakan lahan yang disewa adalah milik DKI Jakarta. ”PTTBsewa, tapi sama sekali tidak ada hak pengelolaan atau pemanfaatannya pada Transjakarta,” kata Kosasih melalui pesan singkatnya kemarin.
Kosasih menjelaskan, lantaran bukan pool PT Transportasi Jakarta yang terbakar, tidak ada kerugian yang dialami Transjakarta. Dia pun menegaskan bus yang terbakar di pool tersebut merupakan rongsokan dan rusak, bukan bus yang beroperasi. ”Kami masih menunggu konfirmasi dari Damkar dan Trans Batavia. Jika benar, hal itu tidak akan mengganggu kinerja Transjakarta esok (hari) hari,” imbuhnya.
Yan yusuf/bima setiyadi
(bbg)