Strategi Ciptakan Generasi Bebas dari Narkoba
A
A
A
JAKARTA - Penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Saat ini terdapat sebanyak 4 juta penyalahguna narkoba di Indonesia.
Bahkan sasaran utama peredaran narkoba adalah para generasi muda dan saat ini peredarannya sudah masuk tidak hanya di kota besar namun juga hingga ke desa.
Pernyataan ini dikatakan Kabag Humas BNN, Slamet Pribadi, dalam Dialog Interaktif Guru dan Anggota Komite Yayasan Kesejahteraan Pemuda Indonesia (YAKPI), di Menteng, Jakarta Pusat.
"Untuk itu diharapkan kepedulian semua pihak terhadap permasalahan narkoba, termasuk juga bagi para orangtua dan para pendidik," kata Slamet, Selasa (1/9/2015).
Menurut Slamet, pelajar dan orangtua harus melaporkan korban penyalahguna narkoba melalui Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) dan bandarnya melalui pihak berwajib, seperti BNN atau Kepolisian. Pelapor pun dijamin akan dilindungi.
Diakuinya, penyalahgunaan narkoba yang marak di kalangan remaja harus disiasati dengan berbagai kegiatan kreatif seperti mengadakan berbagai lomba. Selain itu penting untuk memperkuat pertahanan para remaja melalui kegiatan ekstra kurikuler dan intra kurikuler.
"Tak kalah penting adalah melalui educator, karena pada masa remaja pengaruh kelompok teman sebaya amat penting. Peran orangtua jelas sangat dibutuhkan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba," tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan Slamet, orangtua harus merangkul anak-anak, jangan pelit untuk memberikan pujian atas pencapaian anak, kenali teman-teman anak dan luangkan waktu untuk anak-anak, meski sesibuk apapun kita di kantor.
"Minimal telepon anak untuk menunjukkan kasih sayang apabila kita tidak bisa bersamanya.
Sedangkan bagi pihak sekolah terutama para pendidik harus mampu menjadi tempat sharing bagi para siswa. Guru harus memberikan konseling bagi siswa yang terindikasi menyalahgunakan narkoba," pungkasnya.
Bahkan sasaran utama peredaran narkoba adalah para generasi muda dan saat ini peredarannya sudah masuk tidak hanya di kota besar namun juga hingga ke desa.
Pernyataan ini dikatakan Kabag Humas BNN, Slamet Pribadi, dalam Dialog Interaktif Guru dan Anggota Komite Yayasan Kesejahteraan Pemuda Indonesia (YAKPI), di Menteng, Jakarta Pusat.
"Untuk itu diharapkan kepedulian semua pihak terhadap permasalahan narkoba, termasuk juga bagi para orangtua dan para pendidik," kata Slamet, Selasa (1/9/2015).
Menurut Slamet, pelajar dan orangtua harus melaporkan korban penyalahguna narkoba melalui Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) dan bandarnya melalui pihak berwajib, seperti BNN atau Kepolisian. Pelapor pun dijamin akan dilindungi.
Diakuinya, penyalahgunaan narkoba yang marak di kalangan remaja harus disiasati dengan berbagai kegiatan kreatif seperti mengadakan berbagai lomba. Selain itu penting untuk memperkuat pertahanan para remaja melalui kegiatan ekstra kurikuler dan intra kurikuler.
"Tak kalah penting adalah melalui educator, karena pada masa remaja pengaruh kelompok teman sebaya amat penting. Peran orangtua jelas sangat dibutuhkan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba," tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan Slamet, orangtua harus merangkul anak-anak, jangan pelit untuk memberikan pujian atas pencapaian anak, kenali teman-teman anak dan luangkan waktu untuk anak-anak, meski sesibuk apapun kita di kantor.
"Minimal telepon anak untuk menunjukkan kasih sayang apabila kita tidak bisa bersamanya.
Sedangkan bagi pihak sekolah terutama para pendidik harus mampu menjadi tempat sharing bagi para siswa. Guru harus memberikan konseling bagi siswa yang terindikasi menyalahgunakan narkoba," pungkasnya.
(maf)