Yuan Turun, Wisatawan China Tetap Gemar ke Luar Negeri

Selasa, 01 September 2015 - 09:03 WIB
Yuan Turun, Wisatawan...
Yuan Turun, Wisatawan China Tetap Gemar ke Luar Negeri
A A A
Devaluasi mata uang dan melemahnya perekonomian China mengguncang pasar keuangan global. Meski demikian, kondisi itu tidak terlalu memengaruhi para wisatawan asal China seperti Henry Lee.

Paling tidak, pengaruhnya belum dia rasakan. ”Saya bahkan tidak tahu apa itu nilai tukar mata uang,” ujar Lee, 36, entrepreneur teknologi dari Beijing, dikutip kantor berita AFP. ”Kami di sini hanya untuk santai bersama anak-anak kami. Kami tidak membeli banyak barang. Saya membeli tas Tumi dan saya mendapat gelang Tiffany untuk istri saya,” tutur ayah dua anak saat mengunjungi Merlion Park di Singapura.

Merlion Park menghadap kompleks kasino Marina Bay Sands yang menjadi tujuan favorit para wisatawan China. Lee merupakan salah satu dari puluhan juta kelas menengah China yang terus bertambah jumlahnya. Mereka bepergian ke penjuru dunia setiap tahun untuk liburan. Data Centre for Asia-Pacific Aviation (CAPA) yang berbasis di Sydney menunjukkan, rekor 117 juta warga China melancong ke luar negeri pada 2014.

Jumlah tersebut naik dua kali lipat dari 57 juta pada 2010. Para pakar memperkirakan tren itu akan terus berlanjut. ”Outlook jangka pendek untuk pengunjung asal China tetap kuat dan dalam jangka panjang sangat cerah,” ungkap laporan terbaru CAPA, dikutip kantor berita AFP . Pemerintah China secara mengejutkan mendevaluasi yuan pada 11 Agustus hingga mata uang itu diperdagangkan pada level terendah terhadap dolar dalam empat tahun.

Kebijakan itu memicu kekhawatiran bahwa para wisatawan asal China yang suka belanja akan mengurangi liburan ke luar negeri. Saham-saham di bisnis terkait pariwisata, seperti perhotelan di Asia, turut terguncang. Adapun Chief Executive Officer (CEO) Cathay Pacific harus menjamin para investor bahwa masa depan maskapai itu tetap aman. Adapun pebisnis lain menyatakan, kebijakan visa yang lebih mudah dan penguatan yuan terhadap sejumlah mata uang Asia berarti wisatawan China akan tetap banyak dan suka berbelanja.

”Tidak jarang bagi para pemain VIP China untuk berjudi hingga lebih USD1 juta setiap perjalanan. Mereka mungkin ada sekitar 5.000 orang,” kata Aaron Fischer, kepala regional riset konsumen dan game di grup investasi dan broker CLSA.

Menurut kantor berita Xinhua , wisatawan China membelanjakan USD164,8 miliar pada 2014, naik empat kali lipat dibandingkan 2008. ”Dari jumlah tersebut, 88% dihabiskan untuk belanja,” ungkap data badan pemerintah Akademi Pariwisata China.

ARVIN
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0608 seconds (0.1#10.140)