Korsel Perluas Investasi di Indonesia

Jum'at, 28 Agustus 2015 - 08:54 WIB
Korsel Perluas Investasi...
Korsel Perluas Investasi di Indonesia
A A A
SEOUL - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) dan Indonesia bersepakat meningkatkan kerja sama bidang ekonomi, pertahanan, dan ketenagakerjaan. Para pengusaha Korsel siap menindaklanjuti kesepakatan itu dengan menanamkan lebih banyak investasinya di Tanah Air.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan, kerja sama bisnis yang ditawarkan para pengusaha Korsel antara lain bidang industri baja, energi, pertahanan, teknologi, infrastruktur, dan farmasi. Korsel juga berjanji meningkatkan industri di bidang keuangan mengingat mereka memiliki keahlian khusus di bidang tersebut.

“Di samping itu saya juga harapkan agar kuota pekerja Indonesia ke Korsel yang sekarang berjumlah 50.000 orang dapat ditingkatkan. Termasuk perawat-perawat dan Pemerintah Korsel menyatakan segera mempertimbangkan dan membicarakan dengan kementerian masing-masing,” ujar JK seusai menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri Korsel Hwang Kyoahn di Seoul kemarin.

Dalam lawatannya selama enam hari di Korsel, JK menggelar sejumlah pertemuan dengan pemerintah dan para pengusaha. Pada pertemuan bilateral dengan PM Hwang, JK didampingi Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi, dan Duta Besar RI untuk Korsel John Prasetio.

Sebelumnya Wapres menggelar tatap muka dengan sejumlah pengusaha Korsel di Hotel Conrad. Pada kesempatan itu, para pengusaha menunjukkan komitmennya untuk memperluas investasi di Indonesia. Berkaitan dengan situasi ekonomi Tanah Air yang sedang mengalami perlambatan, mereka justru melihatnya sebagai peluang untuk berekspansi.

Presiden perusahaan energi pintar Hyosung, HS Cho, mengaku siap mengembangkan bisnisnya di Indonesia dengan nilai investasi hingga Rp4 triliun. “Kami telah berinvestasi di Indonesia sejak tiga tahun lalu. Oleh karena itu, kami mencari sejumlah kesempatan lagi sehingga akan menghasilkan keuntungan bersama,” kata Cho.

Dia menjelaskan, Hyosung juga siap memperluas unit usahanya seperti di bidang energi dan industri. Bahkan pemilik perusahaan Hancook Tire ini juga tak ragu untuk berinvestasi dalam proyek pembangunan listrik 35.000 MW.

Perwakilan Hyongsun Corporation Indonesia Ismeth Wibowo mengaku akan fokus dalam pembangunan transmiterdankelengkapanlainpada pembangunan listrik. Selain itu, Hyongsun akan mengembangkan bisnis ke sektor LNG dan LPG. “Kalau power plan 35.000 MW harus tender, kita akan mengikutisemuaproseduryang berlaku,” katanya.

Wakil Presiden Perusahaan Asuransi Hanwha, JungIn-sub, juga menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di Indonesia. Jung optimistis situasi perlambatan ekonomi Indonesia saat ini bakal berlalu dan di masa depan justru akan semakin kuat. “Perusahaan kami tertarik dengan Indonesia. Kami akan berdiskusi dengan seluruh mitra kami untuk kesempatan investasi tersebut,” kata Jung.

Kerja Sama Pertahanan

Sementara itu, mengenai kerja sama di bidang pertahanan, JK menegaskan pengembangan persenjataan militer akan diprioritaskan pada alat utama sistem senjata yang lebih banyak diperlukan TNI.

Menurut dia, perkembangan teknologi pembuatan pesawat tempur maupun kapal selam sangat cepat berganti. “Jadi kita memberikan prioritas dulu karena yang kita butuhkan lebih banyak,” katanya. Untuk diketahui, Indonesia menjalin kerja sama militer dengan Korsel antara lain berupa rencana pembelian pesawat tempur KFX-IFX.

Dubes RI untuk Korsel John Prasetio menjelaskan, meski dalam penjajakan proyek kerja sama tersebut Pemerintah Indonesia telah menyatakan komitmennya, peninjauan kembali dapat dilakukan setiap saat. ”Kerja sama ini perlu peninjauan ulang karena menyangkut kebutuhan jangka panjang,” kata John.

Laporan Wartawan KORAN SINDO RARASATI SYARIEF SEOUL
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0548 seconds (0.1#10.140)