Aniaya Pengemudi Go-Jek, Lima Warga Ditangkap Polisi
A
A
A
BEKASI - Petugas Satuan Reskrim Polresta Bekasi Kota tidak membutuhkan waktu lama untuk menangkap lima pelaku penganiayaan dan perusakan terhadap pengemudi Go-Jek.
Asep Supriatna, 23, dianiaya oleh sejumlah warga di depan SMPN 1 Bekasi, Jalan Agus Salim, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Selasa (25/8) sore. ”Lima pelaku yakni MUL, 42, MSN, 43, KMD, 42, SD, 46, danYD, 38. Mereka adalah tukang ojek yang biasa mangkal di depan SMA Negeri 1 Bekasi,” kata Kepala Polresta Bekasi Kota Kombes Pol Daniel Bolly Tifaona kemarin.
Bolly berjanji akan melakukan upaya preventif dengan meningkatkan patroli guna menekan kejahatan yang terjadi di wilayah hukumnya. Mengenai perlindungan hukum yang diminta pengemudi Go-Jek, siapa pun harus dilindungi, tidak hanya pengendara Go- Jek. ”Itu memang tugas kami, siapa pun wajib dilindungi, termasuk ojek yang mangkal. Kalau mengalami kejahatan, kami tangani,” ungkapnya.
Kasat Reskrim Polresta Bekasi Kota Kompol Ujang Rohanda mengatakan, aksi pemukulan terhadap pengemudi Go-Jek ini murni dipicu persaingan bisnis. Para pelaku jengkel dengan kehadiran korban di lokasi, sementara kedatangan korban untuk memenuhi pesanan dari pelanggannya. ”Motifnya karena kesal. Tukang ojek pangkalan menganggap ojek online menyerobot lahan rezeki mereka,” ujarnya.
Akibat kejadian ini, korban mengalami luka lebam di pelipis kanan. Salah satu pelaku penganiayaan SD mengaku jengkel dengan korban karena menyerobot pelanggannya. ”Saya menunggu pelanggan dari pagi tiba- tiba korban datang mengambil penumpang,” katanya.
Aksi ini inisiatif para tukang ojek pangkalan yang merencanakan sejak lama. Mereka akan mengusir pengemudi Go-Jek bila mengangkut penumpang di sekitar lokasi. Menurut dia, aksi kekerasan ini terjadi secara spontan. Rasa jengkel makin memuncak ketika korban membela diri dan enggan diusir.
Dari situ, percekcokan dimulai. Di luar dugaan, MUL menanduk kepala korban, sementara MSN dan KMD membanting helmnya. Lalu, YD memukul kaca helm, sementara SD merobek jok motor menggunakan cutter .
Sebelumnya ratusan pengemudi Go-Jek mendatangi markas Polresta Bekasi Kota di Jalan Pramuka, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Selasa (25/8) malam. Aksi ini menyusul pengeroyokan yang dialami pengemudi Go-Jek, Asep Sunarya, di Jalan Agus Salim, Bekasi Timur.
Pengemudi Go- Jek lainnya, Paino, 34, menjelaskan, kejadian berawal saat korban yang sedang sendiri tiba-tiba dihampiri sejumlah orang tidak dikenal. Mereka tidak menyukai kehadiran korban di lokasi. Percekcokan antara korban dan para pelaku pun tak terhindarkan. Kemudian, salah satu pelaku memukul kepala korban dengan tangan kosong. Sepeda motor milik korban bahkan sempat dirusak pelaku. Beruntung, korban berhasil meloloskan diri.
Aksi kekerasan ini menambah rentetan kejahatan yang dialami pengemudi Go-Jek. Sebelumnya Nuryasin, 32, pengemudi Go-Jek, dirampas telepon genggamnya saat melintas di Jalan Juanda, Margajaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Selasa (18/8).
Abdullah m surjaya
Asep Supriatna, 23, dianiaya oleh sejumlah warga di depan SMPN 1 Bekasi, Jalan Agus Salim, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Selasa (25/8) sore. ”Lima pelaku yakni MUL, 42, MSN, 43, KMD, 42, SD, 46, danYD, 38. Mereka adalah tukang ojek yang biasa mangkal di depan SMA Negeri 1 Bekasi,” kata Kepala Polresta Bekasi Kota Kombes Pol Daniel Bolly Tifaona kemarin.
Bolly berjanji akan melakukan upaya preventif dengan meningkatkan patroli guna menekan kejahatan yang terjadi di wilayah hukumnya. Mengenai perlindungan hukum yang diminta pengemudi Go-Jek, siapa pun harus dilindungi, tidak hanya pengendara Go- Jek. ”Itu memang tugas kami, siapa pun wajib dilindungi, termasuk ojek yang mangkal. Kalau mengalami kejahatan, kami tangani,” ungkapnya.
Kasat Reskrim Polresta Bekasi Kota Kompol Ujang Rohanda mengatakan, aksi pemukulan terhadap pengemudi Go-Jek ini murni dipicu persaingan bisnis. Para pelaku jengkel dengan kehadiran korban di lokasi, sementara kedatangan korban untuk memenuhi pesanan dari pelanggannya. ”Motifnya karena kesal. Tukang ojek pangkalan menganggap ojek online menyerobot lahan rezeki mereka,” ujarnya.
Akibat kejadian ini, korban mengalami luka lebam di pelipis kanan. Salah satu pelaku penganiayaan SD mengaku jengkel dengan korban karena menyerobot pelanggannya. ”Saya menunggu pelanggan dari pagi tiba- tiba korban datang mengambil penumpang,” katanya.
Aksi ini inisiatif para tukang ojek pangkalan yang merencanakan sejak lama. Mereka akan mengusir pengemudi Go-Jek bila mengangkut penumpang di sekitar lokasi. Menurut dia, aksi kekerasan ini terjadi secara spontan. Rasa jengkel makin memuncak ketika korban membela diri dan enggan diusir.
Dari situ, percekcokan dimulai. Di luar dugaan, MUL menanduk kepala korban, sementara MSN dan KMD membanting helmnya. Lalu, YD memukul kaca helm, sementara SD merobek jok motor menggunakan cutter .
Sebelumnya ratusan pengemudi Go-Jek mendatangi markas Polresta Bekasi Kota di Jalan Pramuka, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Selasa (25/8) malam. Aksi ini menyusul pengeroyokan yang dialami pengemudi Go-Jek, Asep Sunarya, di Jalan Agus Salim, Bekasi Timur.
Pengemudi Go- Jek lainnya, Paino, 34, menjelaskan, kejadian berawal saat korban yang sedang sendiri tiba-tiba dihampiri sejumlah orang tidak dikenal. Mereka tidak menyukai kehadiran korban di lokasi. Percekcokan antara korban dan para pelaku pun tak terhindarkan. Kemudian, salah satu pelaku memukul kepala korban dengan tangan kosong. Sepeda motor milik korban bahkan sempat dirusak pelaku. Beruntung, korban berhasil meloloskan diri.
Aksi kekerasan ini menambah rentetan kejahatan yang dialami pengemudi Go-Jek. Sebelumnya Nuryasin, 32, pengemudi Go-Jek, dirampas telepon genggamnya saat melintas di Jalan Juanda, Margajaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Selasa (18/8).
Abdullah m surjaya
(ftr)