Pembangunan Wisma Atlet Dimulai September

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta menargetkan pembangunan infrastruktur wisma atlet di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat dilakukan September mendatang. Pembangunan ditargetkan selesai 2017.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan badan usaha milik daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo untuk membangun wisma atlet. PT Jakpro sudah siap melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) pada awal September.

”Kami harus berani coba. Kami harus segera kerja. Sekarang kan Gelora Bung Karno sudah ada. Bulan depan mulai groundbreaking untuk Kampung Atlet. Kita harapkan September bisa,” kata Ahok di Balai Kota kemarin. Selain empat blok wisma atlet, Pemprov DKI Jakarta juga akan membangun fasilitas olahraga lainnya di lahan yang diberikan pemerintah pusat beberapa waktu lalu.

Mantan bupati Belitung Timur itu juga berjanji mempercepat pembangunan light rail transit (LRT) dan bus rapid transit (BRT), khususnya di jalur Bandara Internasional Soekarno-Hatta, menuju kawasan Kemayoran. ”LRT kita bangun, termasuk Transjakarta, akhir tahun bisa. Kita kan punya BRT, itu selesai, tinggal pasang separator. Yang paling penting bandara masuk ke Kemayoran,” tuturnya.

Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Sylviana Murni menuturkan, sebelum perhelatan Asian Games 2018 dimulai, pada Januari 2017 diselenggarakan ASEAN Youth Games yang digelar sebagai tes event persiapan Asian Games.

Sesuai hasil rapat terakhir bersama Komite Olimpiade Indonesia (KOI), untuk Asian Games 2018 DKI Jakarta harus mempersiapkan Stadion Gelora Bung Karno (GBK), GOR Veldrome Rawamangun, GOR Britama Kelapa Gading, Ancol, dan Pulo Mas. ”Hanya GOR Veldrome yang kita akan rehab total,” ujarnya. Mantan None Jakarta itu menuturkan, sebagai tahap awal persiapan Asian Games 2018, tuan rumah diwajibkan fokus dalam sarana serta prasarana.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menuturkan, pihak legislatif akan membantu pemprov membangun infrastruktur sarana dan prasarana Asian Games. Menurutnya, pembangunan yang akan dikerjakan BUMD adalah suatu langkah yang benar.

”Jangan sampai kasus-kasus sebelumnya terulang seperti kasus Hotel Mulia yang dibangun dengan dalih kepentingan SEA Games 1997, tetapi hanya dua pekan digunakan. Setelah itu dikelola swasta murni. Kami akan kawal semuanya,” tegasnya.

Bima setiyadi