Badai Goni Mendekati Jepang
A
A
A
MANILA - Badai Goni mengakibatkan tanah longsor dan banjir serta menewaskan sedikitnya 26 orang di Filipina. Setelah menerjang Filipina, saat ini badai menuju Jepang.
Tim penyelamat terus melakukan pencarian korban yang tertimbun tanah longsor di pegunungan dekat kota tambang Mankayan di Filipina bagian utara. Tim penyelamat telah menemukan jasad 13 penambang yang tertimbun longsor di sana. ”Tanah longsor menimbun lokasi yang digunakan penambang sebagai tempat istirahat.
Lereng longsor setelah hujan deras,” kata Ivy Carasi, juru bicara kantor pertahanan sipil di wilayah itu, pada AFP . Para pejabat pemerintah tidak menjelaskan berapa banyak penambang yang masih hilang akibat tanah longsor tersebut. ”Kami tidak tahu pasti berapa banyak lagi penambang yang hilang karena jumlah yang didata polisi dan pemerintah lokal tidak sama,” ungkap Carasi. Goni menerjang wilayah Filipina bagian utara selama akhir pekan lalu.
”Badai itu menghancurkan hampir seribu rumah dan memaksa lebih dari 12.000 orang mengungsi,” ungkap pernyataan kantor pertahanan sipil Filipina. Menurut laporan kantor pertahanan sipil di Manila, lebih dari 12 orang lainnya di wilayah pegunungan tewas akibat tanah longsor, banjir, dan pohon tumbang.
Selain dari jumlah korban hilang penambang Mankayan, empat orang masih tidak diketahui keberadaannya, termasuk anak perempuan berusia lima tahun. Anak itu hilang setelah sungai meluap dan menyapu rumahnya yang dekat kota pantai SubicpadaMinggu(23/8).
”Banjir itu menewaskan dua saudara kandungnya yang berusia dua tahun dan sembilan bulan,” papar Vic Otero, pejabat pertahanan sipil lokal. ”Keluarga itu telah diminta mengungsi pekan lalu. Tampaknya mereka mengabaikan peringatan itu. Orang tua anak-anak itu selamat.” Di Provinsi Abra bagian utara, hujan deras mengakibatkan sungai utama meluap.
”Sungai Abra berubah menjadi lautan. Hujan jauh lebih kuat dari perkiraan kami,” kata Gubernur Abra Eustaquio Bersamin. Sebanyak 13 penerbangan domestik dibatalkan pada Sabtu (22/8). Goni merupakan salah satu dari rata-rata 20 topan yang menerjang Filipina setiap tahun. Dengan kekuatan angin 252 kilometer per jam, Goni bergerak menuju bagian utara Pulau Okinawa, Jepang.
”Lima orang mengalami luka ringan saat badai Goni melintasi pulau Ishigakijima, Jepang,” ungkap Badan Manajemen Bencana dan Kebakaran Jepang. Badai itu diperkirakan menerjang Pulau Kyushu hari ini, menurut Badan Meteorologi Jepang. Goni mengakibatkan aliran listrik padam di 21.400 rumah diwilayah selatan Okinawa.
Ribuan orang di Taiwan juga diungsikan dari pulau-pulau terpencil dan wilayah pegunungan, termasuk 1.500 orang dari Wulai, di pinggiran Taipei. Gelombang tinggi terjadi dipantai bagian timur Taiwan pada Sabtu (22/8) pagi di wilayah Kenting. Meski peluang Goni menerjang Taiwan semakin berkurang, badai itu membawa hujan lebat ke sebagian besar pulau tersebut pada akhir pekan lalu.
Wilayah pegunungan di Hualien dan Yilan pun mengalami hujan deras. Sejumlah wilayah berada di daerah rawan, termasuk Kota Wulai yang hancur oleh Badai Soudelor pada dua pekan lalu. Tujuan wisata populer itu masih harus memperbaiki jalanan yang rusak akibat tanah longsor dan kota masih mengalami pemutusan suplai air dan listrik.
Penduduk Wulai memasang kantung pasir di sepanjang sungai untuk mencegah banjir akibat hujan deras. Sedikitnya 1.700 wisatawan telah dievakuasi dari Pulau Green dan Orchid, Taiwan. Kantor dan sekolah ditutup sejak Jumat (21/8) lalu. Beberapa layanan kapal feri dan penerbangan domestik dibatalkan, tapi penerbangan internasional belum terpengaruh.
Pusat Meteorologi Nasional China memprediksi Goni tidak akan menerjang negara itu. Meski demikian, peringatan badai level terendah telah dikeluarkan. Provinsi Fujian telah mengevakuasi hampir 5.000 orang, termasuk industri perikanan dari wilayah pantai. Adapun 10.490 kapal telah kembali ke pelabuhan untuk menghindari dampak badai.
Syarifudin
Tim penyelamat terus melakukan pencarian korban yang tertimbun tanah longsor di pegunungan dekat kota tambang Mankayan di Filipina bagian utara. Tim penyelamat telah menemukan jasad 13 penambang yang tertimbun longsor di sana. ”Tanah longsor menimbun lokasi yang digunakan penambang sebagai tempat istirahat.
Lereng longsor setelah hujan deras,” kata Ivy Carasi, juru bicara kantor pertahanan sipil di wilayah itu, pada AFP . Para pejabat pemerintah tidak menjelaskan berapa banyak penambang yang masih hilang akibat tanah longsor tersebut. ”Kami tidak tahu pasti berapa banyak lagi penambang yang hilang karena jumlah yang didata polisi dan pemerintah lokal tidak sama,” ungkap Carasi. Goni menerjang wilayah Filipina bagian utara selama akhir pekan lalu.
”Badai itu menghancurkan hampir seribu rumah dan memaksa lebih dari 12.000 orang mengungsi,” ungkap pernyataan kantor pertahanan sipil Filipina. Menurut laporan kantor pertahanan sipil di Manila, lebih dari 12 orang lainnya di wilayah pegunungan tewas akibat tanah longsor, banjir, dan pohon tumbang.
Selain dari jumlah korban hilang penambang Mankayan, empat orang masih tidak diketahui keberadaannya, termasuk anak perempuan berusia lima tahun. Anak itu hilang setelah sungai meluap dan menyapu rumahnya yang dekat kota pantai SubicpadaMinggu(23/8).
”Banjir itu menewaskan dua saudara kandungnya yang berusia dua tahun dan sembilan bulan,” papar Vic Otero, pejabat pertahanan sipil lokal. ”Keluarga itu telah diminta mengungsi pekan lalu. Tampaknya mereka mengabaikan peringatan itu. Orang tua anak-anak itu selamat.” Di Provinsi Abra bagian utara, hujan deras mengakibatkan sungai utama meluap.
”Sungai Abra berubah menjadi lautan. Hujan jauh lebih kuat dari perkiraan kami,” kata Gubernur Abra Eustaquio Bersamin. Sebanyak 13 penerbangan domestik dibatalkan pada Sabtu (22/8). Goni merupakan salah satu dari rata-rata 20 topan yang menerjang Filipina setiap tahun. Dengan kekuatan angin 252 kilometer per jam, Goni bergerak menuju bagian utara Pulau Okinawa, Jepang.
”Lima orang mengalami luka ringan saat badai Goni melintasi pulau Ishigakijima, Jepang,” ungkap Badan Manajemen Bencana dan Kebakaran Jepang. Badai itu diperkirakan menerjang Pulau Kyushu hari ini, menurut Badan Meteorologi Jepang. Goni mengakibatkan aliran listrik padam di 21.400 rumah diwilayah selatan Okinawa.
Ribuan orang di Taiwan juga diungsikan dari pulau-pulau terpencil dan wilayah pegunungan, termasuk 1.500 orang dari Wulai, di pinggiran Taipei. Gelombang tinggi terjadi dipantai bagian timur Taiwan pada Sabtu (22/8) pagi di wilayah Kenting. Meski peluang Goni menerjang Taiwan semakin berkurang, badai itu membawa hujan lebat ke sebagian besar pulau tersebut pada akhir pekan lalu.
Wilayah pegunungan di Hualien dan Yilan pun mengalami hujan deras. Sejumlah wilayah berada di daerah rawan, termasuk Kota Wulai yang hancur oleh Badai Soudelor pada dua pekan lalu. Tujuan wisata populer itu masih harus memperbaiki jalanan yang rusak akibat tanah longsor dan kota masih mengalami pemutusan suplai air dan listrik.
Penduduk Wulai memasang kantung pasir di sepanjang sungai untuk mencegah banjir akibat hujan deras. Sedikitnya 1.700 wisatawan telah dievakuasi dari Pulau Green dan Orchid, Taiwan. Kantor dan sekolah ditutup sejak Jumat (21/8) lalu. Beberapa layanan kapal feri dan penerbangan domestik dibatalkan, tapi penerbangan internasional belum terpengaruh.
Pusat Meteorologi Nasional China memprediksi Goni tidak akan menerjang negara itu. Meski demikian, peringatan badai level terendah telah dikeluarkan. Provinsi Fujian telah mengevakuasi hampir 5.000 orang, termasuk industri perikanan dari wilayah pantai. Adapun 10.490 kapal telah kembali ke pelabuhan untuk menghindari dampak badai.
Syarifudin
(ftr)